Bisnis.com, BANDUNG - Kelurahan Tamansari merupakan salah satu wilayah kumuh di pusat Kota Bandung. Sekitar 96% rumah tangga di wilayah ini tidak memiliki tangki septik sehingga sumber air tanah yang dipakai mempunyai risiko tercemar E.Coli.
Selain itu, keterbatasan lahan dan ketidakmampuan secara ekonomi merupakan penyebab tidak banyak masyarakat yang menggunakan tangki septik dan masih menggunakan MCK umum.
“Tangki septik bioceramik merupakan teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan di wilayah padat penduduk seperti Kelurahan Tamansari,” ujar Ardini Saptaningsih Raksanagara, Ketua Peneliti Drinking Water Quality, Rabu (12/10/2016).
Ia memaparkan tangki septik bioceramik dapat mengubah air limbah menjadi air yang tidak mengandung bakteri patogen karena sudah melalui proses penguraian.
“Air limbah diolah dan dialirkan ke saluran pipa komunal karena sudah tidak akan mencemari tanah dan sumber air disekitarnya,” kata Ardini.
Kegiatan pemasangan tangki septik bioceramic ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pengetahuan untuk mengubah kebiasaan dan sanitasi lingkungan menjadi lebih baik.
Menurut Wawa Suryanto, Ketua RW 07 Kampung Cimaung Kelurahan Tamansari, ada dua tangki septik bioceramik yang dipasang di MCK umum RT 03 dan RT 05.
“Sekitar 70 orang menggunakan tangki septik bioceramik di MCK umum ini,” ujar Wawa.
Ardini berharap pemasangan tangki septik bioceramik ini tidak hanya di MCK umum saja, melainkan di setiap rumah agar terhindar dari E.Coli.