Bisnis.com, CIREBON—Aktivitas sejumlah penggilingan padi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terhenti sementara lantaran tingginya harga gabah di daerah tersebut.
Pemilik penggilingan padi, Wagi (56) mengatakan, dalam dua bulan terakhir ini aktivitas penggilingan yang dilakukan di tempatnya berhenti beroperasi.
Menurut Wagi, saat ini harga gabah dijual dengan harga Rp7.000 per kilogram. Sebelum ada kenaikan, harga gabah hanya berada di angka Rp5.000 per kilogram.
“Karena harganya tinggi saya putuskan untuk menghentikan penggilingan. Kalau normal, biasa bisa menggiling sampai 50 ton,” kata Wagi di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, kenaikan harga gabah terjadi karena menurunnya produktivitas serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Jumlah produksi menurun dari angka tujuh menjadi enam hektare,” kata Tasrip.
Baca Juga
Menurut Tasrip, petani saat ini tengah menikmati tingginya harga gabah.
Dalam 10 tahun terakhir ini, lanjut Tasrip, harga gabah pada 2023 ini menjadi yang tertinggi.
“Diprediksi, kenaikan harga gabah akan tetap tinggi sampai Desember 2023,” ujarnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat, sekitar 545 hektare lahan pertanian padi/sawah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
Ratusan hektare lahan pertanian tersebut menyebar dari wilayah timur hingga barat.
Luas lahan pertanian padi Kabupaten Cirebon itu 6.034,5 hektare dan sembilan persen itu sudah terkena dampak kekeringan.