Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras di Cirebon Mulai Naik

Harga beras kualitas medium di pasar tradisional Cirebon saat ini mencapai Rp14.500 per kilogram, naik Rp500 dibandingkan pekan lalu.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, CIREBON - Harga beras di Kabupaten Cirebon mulai mengalami kenaikan sejak Kamis (7/11/2024). Naiknya harga beras lokal dipicu akibat mulai berkurangnya pasokan dari produsen akibat kemarau panjang.

Menurut catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Senin (11/11/2024), harga beras kualitas medium di pasar tradisional Cirebon saat ini mencapai Rp14.500 per kilogram, naik Rp500 dibandingkan pekan lalu.

Kenaikan harga ini diperkirakan akan terus terjadi jika produksi beras tidak segera ditingkatkan.

Para pedagang juga mengakui kenaikan harga ini berisiko menurunkan minat pembeli. Di Pasar Sumber, misalnya, beberapa pedagang mengatakan bahwa sejak harga naik, jumlah pembeli beras berkurang. 

Biasanya, pembeli beras yang datang bisa membeli dalam jumlah besar, tapi sekarang banyak yang hanya beli sedikit. Bahkan ada yang sampai membandingkan harga dari satu kios ke kios lainnya untuk mencari yang lebih murah.

"Pemerintah harus segera mendatangkan pasokan beras dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Cirebon," kata Iwan, pedagang di Pasar Sumber Kabupaten Cirebon.

Meskipun harga beras di pasar naik, petani mengaku tidak sepenuhnya diuntungkan karena produksi mereka menurun akibat cuaca yang tidak mendukung. Banyak lahan persawahan di Cirebon mengalami kekeringan, membuat hasil panen berkurang drastis.

Usman, seorang petani di Kecamatan Plered, mengungkapkan hasil panennya kali ini hanya sekitar 60%dari musim panen sebelumnya. 

"Kekeringan tahun ini cukup parah, sawah saya banyak yang tidak bisa ditanami karena kekurangan air. Kalau pun bisa panen, hasilnya sangat berkurang," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper