Bisnis.com, SINGAPURA - Perusahaan penyedia solusi teknologi informasi Cisco menyebutkan perusahaan-perusahaan di ASEAN paling confident terkait kesiapan digital di seluruh Asia Pasifik.
Hasil ini tertuang dalam studi terbaru yang dirilis Cisco yang bertajuk "Sebuah Perspektif Teknologi Menuju Kesiapan Digital di Kawasan Asia Pasifik" pada 25 Oktober, di Singapura.
Studi tersebut menyebutkan mayoritas perusahaan di enam kawasan ekonomi ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam) sangat percaya diri bahwa strategi transformasi digital yang dilakukan mereka saat ini sangat membantu perusahaan untuk terus kompetitif (94%).
Perusahaan-perusahaan tersebut juga sangat siap untuk mengadopsi teknologi yang relevan untuk mempercepat proses Transformasi Digital (93%). Tingkat kepercayaan diri di antara perusahaan di ASEAN ini lebih tinggi ketimbang negara lainnya di Asia Pasifik (84%).
Vish Iyer, Vice President Cisco Architectured Asia Pasifik, Jepang dan China (APJC) menyebutkan modernisasi infrastruktur teknologi informasi adalah suatu hal yang absolut dilakukan perusahaan dalam dunia digital saat ini.
"Sekarang, 95% operasional TI masih dilakukan manual, yang berarti ini sangat sulit. Cisco membatu perusahaan untuk membuat aspek fondasi, seperti mulai dari jaringan, komputasi awan privat dan publik, juga keamanan digital," katanya, Kamis (25/10/2018).
Dengan begitu, lanjutnya, Cisco mampu membantu perusahaan mengalihkan fokusnya dari manajemen TI ke nilai-nilai yang baru, seperti inovasi dan model bisnis terbaru.
Studi yang dilakukan Cisco juga memperlihatkan, tingkat adopsi masih sangat rendah di ASEAN. Dari sekian responden, hanya 60% yang mulai mengadopsi sistem komputasi awan, 59% solusi keamanan digital, 55% Big Data dan Analisis, serta 48% Otomasi.
Dalam hal Keamanan Siber, hampir setengah responden atau sekitar 47%, mengakui telah melakukan pendekatan reaktif dan mengimplementasikan solusi keamanan siber dan pembaruannya setelah terjadinya peretasan.