Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon mengerahkan 257 orang dari tim pendamping keluarga untuk percepatan penanganan stunting.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan ratusan orang tersebut bakal bergerak ke seluruh wilayah rukun warga. Tim tersebut, terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader keluarga berencana.
"Mereka ini langsung mendata sekaligus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada keluarga yang didatangi," kata Agus di Kota Cirebon, Kamis (2/6/2022).
Agus mengatakan, berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, Kota Cirebon masuk ke dalam kota dengan angka stunting tertinggi, yakni 30,6 persen.
Menurutnya, dalam upaya percepatan penanganan ini harus menerapkan kolaborasi dengan semua pihak. Pencegahan stunting dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan.
Stunting merupakan kondisi kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebabnya dialami karena kegagalan nutrisi dalam jangka waktu yang lama.
"Stunting pada umumnya ditandai perawakan anak yang tampak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Untuk mencegah stunting, seribu hari pertama kehidupan menjadi periode emas yang harus mendapatkan perhatian," katanya.
"Ini berarti keterlibatan semua pihak, bahkan sejak pasangan akan menikah, juga diperlukan. Dengan membangun kolaborasi, percepatan penurunan stunting bisa dilakukan,” sambungnya.
Pemerintah Kota Cirebon bakal memberikan dukungan terhadap tim pendamping keluarga, termasuk dukungan anggaran.
Sehingga target penurunan stunting menjadi 14 persen bisa tercapai pada 2024 mendatang.