Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Tahun Dony dan Erwan: Dari Juara Digitalisasi hingga Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Setelah dilantik menjadi orang nomor 1 di Sumedang 20 September 2018 lalu bersama sang wakil, Erwan Setiawan, Dony langsung tancap gas.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir/Bisnis
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir/Bisnis

Bisnis.com, SUMEDANG--Digitalisasi menjadi keniscayaan dalam era disupsi digital saat ini. Menyesuaikan atau tertinggal menjadi dua pilihan yang tidak lagi perlu didiskusikan.

Hal tersebut terlontar dari Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir kepada Bisnis Indonesia dalam diskusi sederhana beberapa waktu lalu. 

Setelah dilantik menjadi orang nomor 1 di Sumedang 20 September 2018 lalu bersama sang wakil, Erwan Setiawan, ia langsung tancap gas dengan berguru kepada pemerintah daerah yang pada saat itu memiliki inovasi digitalisasi terbaik, seperti Kota Bandung saat dipimpin Ridwan Kamil yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat dan Banyuwangi, saat dipimpin Abdullah Azwar Anas yang saat ini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Saat itu saya langsung ajak kepala dinas, stakeholders untuk belajar ke Kota Bandung, kemudian ke Banyuwangi, pokoknya kita harus bisa menerapkan digitalisasi di pemerintahan Sumedang," jelas Dony.

Buah dari kegigihan Dony dalam mereformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Sumedang ditunjukkan tak lama, hanya butuh 2 tahun hingga akhirnya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Sumedang ada di posisi pertama secara nasional.

"2020 itu kita Alhamdulillah jadi pemerintah daerah dengan nilai SPBE tertinggi secara nasional," imbuhnya.

Bahkan tak hanya sekali, di 2022 pun torehan yang sama dicatatkan Sumedang, menjadi pemerintah daerah dengan nilai SPBE tertinggi secara nasional.

"Ini memang keniscayaan, kita harus bekerja keras mengajak ASN untuk merubah pola kerja menjadi good governance, artinya saat ini ya kita harus menerapkan digitalisasi," jelasnya.

Dua pentolan yang menjadi "guru" bagi Dony dalam hal pemerintahan berbasis elektronik, yakni Ridwan Kamil dan Abdullah Azwar Anas terang-terangan mengakui dan berkelakar bahwa pemerintahan Kabupaten Sumedang di bawah nahkoda Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan bisa melampaui gurunya.

"Kalau boleh saya bilang, Pak Dony ini murid yang melampaui gurunya," seloroh Ridwan Kamil saat memimpin Sidang HUT Sumedang ke-445 beberapa waktu lalu.

Hal itu menjadi sedikit dari banyak perubahan yang dilakukan Dony untuk Sumedang dalam 5 tahun kepemimpinan yang hanya menyisakan kurang dari 3 bulan ini.

Berkah dari kerja keras Dony tak hanya menjadikan Sumedang banjir penghargaan baik tingkat provinsi maupun nasional, tapi juga Sumedang ditunjuk menjadi percontohan dimana sudah ratusan Pemerintah Daerah "berguru" ke Sumedang dalam hal penerapan SPBE yang efektif.

Pembangunan Fisik

Tak hanya mampu merombak pola kerja para ASN dari konvensional menjadi berbasil digital, Dony Ahmad Munir pun terus menggenjot perbaikan fisik untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat beraktivitas.

Penataan Alun-alun Sumedang, pembangunan Geotheater Rancakalong, Menara Kujang Sapasang berikut Mesjid Al Kamil di Jatigede, jalan-jalan kabupaten, Gedung Sumedang Creative Center, Gedung Perpustakaan, Komplek Pusat Pemerintahan Sumedang hingga Forest Walk Cisema menjadi jejak kepemimpinan Dony bersama Erwan.

Belum lagi kemantapan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumedang kini terus digenjot agar bisa terus meningkat kualitasnya.

"Untuk jalan kita base dari sebelum saya menjabat, Alhamdulillah sudah signifikan, lebih dari 80 persen, dari asalnya kurang dari 50 persen. Artinya progres ini berjalan sesuai rencana," jelasnya.

Seiring sejalan, langkah besar Dony untuk membangun Sumedang juga ia wujudkan dengan pembentukan Sumedang Industrialpolis yang akan menjadi pusar perekonomian Sumedang, Jawa Barat bahkan nasional.

Kawasan yang masuk dalam Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Metropolitan Rebana ini gencar ia pasarkan. Misinya hanya satu, meningkatkan perekonomian Sumedang dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sumedang.

"Untuk menarik investor menanamkan investasi di Kawasan Sumedang Industrialpolis Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan politik investasi dengan jemput bola tidak hanya jaga warung saja," ungkap Dony, Rabu (14/6/2023).

Lompatan jauhnya bersama Erwan Setiawan ini menurut dia akan menjadi pondasi mumpuni untuk mewujudkan Sumedang sebagai penopang pertumbuhan nasional, baik dari perekonomian hingga sistem pemerintahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper