Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Cirebon Akan Pasang Alat Deteksi Gempa

Alat ini akan sangat berguna untuk memonitor aktivitas gempa karena dilengkapi dengan seismometer yang mampu mengukur kekuatan gempa.
ilustrasi dampak gempa / Freepik
ilustrasi dampak gempa / Freepik

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon akan alat pendeteksi gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Alat itu bakal dipasang di Balai Kota Cirebon.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon Andi Wibowo mengatakan alat ini akan sangat berguna untuk memonitor aktivitas gempa karena dilengkapi dengan seismometer yang mampu mengukur kekuatan gempa serta sirine untuk peringatan dini.

 "Alat tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat lebih waspada. Alat deteksi ini penting untuk mitigasi bencana gempa agar dampaknya bisa diminimalisir," kata Andi, Jumat (20/9/2024).

Meskipun alat ini tidak dapat mencegah gempa, Andi menegaskan dengan alat ini pihak berwenang dapat lebih cepat merespons potensi gempa. Alat tersebut dijadwalkan akan dipasang pada akhir Oktober atau paling lambat akhir  2024, berdasarkan rencana BMKG.

Alat ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan Kota Cirebon terhadap bencana. Harapannya, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi potensi gempa dan risiko kerugian serta korban jiwa bisa diminimalisir.

BMKG mengingatkan adanya potensi gempa besar di dua zona megathrust Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono yang melihat kemiripan potensi gempa seperti di Megathrust Nankai Jepang Selatan.

Pada Jumat (8/8/2024), gempa besar terjadi di Megathrust Nankai dengan magnitudo (M) 7,1. Daryono mengatakan, Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial, tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir. 

Megathrust Nankai diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stres kerak bumi. Berdasarkan sejarah yang dihimpun BMKG menunjukkan gempa Megathrust Nankai telah membangkitkan beberapa kali gempa dahsyat yang destruktif.

Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini, kata Daryono, sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap Seismic Gap Megathrust Selat Sunda M8,7 dan Megathrust Mentawai-Suberut M8,9.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper