Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Hari Ini 23 September: Harga Cabai di Cirebon Melonjak

Mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran Kabupaten Cirebon secara rata-rata terpantau stabil pada pekan terakhir September 2024.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, CIREBON - Mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran Kabupaten Cirebon secara rata-rata terpantau stabil pada pekan terakhir September 2024. Terpantau hanya dua komoditas yang mengalami lonjakan harga.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per Senin (23/9/2024), harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang terpantau stabil di antaranya, gula pasir, telur ayam ras segar, daging ayam ras segar, cabai merah besar, cabai merah keriting, bawang putih, hingga daging sapi.

Gula pasir yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Cirebon saat ini tetap bertahan pada Rp18.750 per kilogram. Harga komoditas pangan cenderung stabil sejak Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Telur ayam ras segar yang beberapa bulan lalu mengalami lonjakan harga hingga Rp30.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp26.000.

Selain telur ayam, daging ayam ras segar saat ini dijual dengan harga Rp29.000. Pangan andalan masyarakat ini pada Agustus lalu mampu menembus angka Rp33.000 per kilogram.

Untuk cabai rawit hijau naik dari angka Rp33.000 menjadi Rp34.500. Kemudian, cabai merah keriting saat ini menembus angka Rp29.000, sementara pekan lalu hanya Rp24.500.

Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan pemerintah Kabupaten Cirebon sampai saat ini masih mewaspadai kenaikan harga komoditas pangan berupa beras pascapanen raya.

"Hasil panen padi perdana petani di Kabupaten Cirebon pada 2024 ini tidak memuaskan. Sementara, kebutuhan untuk masyarakat terus mengalami peningkatan," kata Wahyu.

Meskipun begitu, lanjut Wahyu, pemerintah daerah mengaku tidak khawatir adanya ancaman tersebut. Stok yang disimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Cirebon bakal menjadi andalan saat adanya lonjakan harga. "Mudah-mudahan stok yang ada di Bulog dipastikan tetap aman," kata Wahyu 

Masa panen padi di Kabupaten Cirebon diprediksi hanya dua kali pada 2024. Kondisi tersebut dipicu oleh cuaca buruk yang terjadi sepanjang 2023 hingga pertengahan tahun ini.

Cuaca buruk yang terjadi menyebabkan produktivitas pertanian padi menurun. Masa panen padi yang normal dalam satu tahun itu sebanyak tiga kali.

Lahan pertanian padi yang dipastikan hanya bisa melakukan dua kali panen tanam sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.

Lahan pertanian padi wilayah timur itu berada di Kecamatan Greged, Babakan, Mundu, Pangenan, Pabedilan, Gebang, Karangsembung, Pabedilan, Losari, Susukan Lebak, dan Sedong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper