Bisnis.com, GARUT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut menyebutkan pelaksanaan debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Garut akan dilaksanakan pada Minggu (20/10/2024).
Ketua KPU Garut Dian Hasanudin mengatakan jadwal tersebut mengalami perubahan dari rencana pertama. Awalnya, pelaksanaan tahapan pilkada tersebut akan dilakukan pada Rabu, 23 November 2024.
"Perubahan jadwal dilakukan lantaran pada 23 November 2024 bertepatan dengan pelaksanaan debat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat," kata Dian, Jumat (18/10/2024).
Pilkada Garut 2024 akan menjadi ajang persaingan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang siap memperebutkan kursi kepemimpinan daerah.
Pasangan pertama adalah Helmi Budiman, yang berpasangan dengan Yudi Nugraha Lasminingrat. Mereka diusung oleh koalisi beberapa partai politik, termasuk PKS, PPP, PSI, dan Perindo.
Pasangan kedua adalah Abdusy Syakur Amin, yang menggandeng Putri Karlina sebagai calon wakilnya. Koalisi besar partai politik, yang meliputi Partai Golkar, Gerindra, PKB, PDIP, Demokrat, NasDem, PAN, Hanura, Gelora, Umat, PBB, dan Partai Buruh, mendukung pencalonan mereka.
Baca Juga
Kedua pasangan ini telah ditetapkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut pada September 2024.
Diperkirakan, persaingan di antara mereka akan berlangsung sengit, dengan dukungan kuat dari berbagai partai politik besar di belakang masing-masing calon.
Dian mememastikan partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 mencapai 80%.
Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Garut saat ini sebanyak 1.999.061 jiwa. Target 80% diambil lantaran sama dengan saat pelaksanaan pemilu 2024.
"Targetnya minimal sama dengan pemilu kemarin. Realisasinya melebihi target menjadi 83 persen dari 1,9 jutaan daftar pemilih tetap (DPT)," kata Dian.
Dian mengatakan, antusias masyarakat dalam pilkada serentak berbeda dengan pemilu lantaran banyak pemilih yang berada di luar kota dan enggan pulang untuk memberikan hak suaranya.
Saat ini, lanjut Dian, KPU Garut akan melakukan pemetaan untuk menentukan sasaran sosialisasi serta menyesuaikan jenis kegiatan sehingga tepat sasaran ke semua kalangan.
"Mudah-mudahan bisa kejangkau untuk dilakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih," katanya.
Ia pun memastikan, sosialisasi bakal terus dilalukan ke seluruh kalangan masyarakat, termasuk pemilih pemula, serta melibatkan semua jajaran penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan maupun desa.