Bisnis.com, BANDUNG -- Ekspor Jawa Barat pada Septemer 2024 turun sebesar 8,22% dibanding Agustus 2024, yaitu dari US$3,53 miliar menjadi US$3,24 miliar. Namun jika dibanding September 2023, ekspor naik 6,29%.
Penurunan ekspor September 2024 dibanding Agustus 2024 disebabkan oleh turunnya ekspor Nonmigas sebesar 8,26% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 99,12%. Begitu pula ekspor Migas turun sebesar 1,42%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan, nilai ekspor 10 golongan barang Utama September 2024 dibanding Agustus 2024 mengalami penurunan kecuali pada Golongan Kendaraan dan Bagiannya dan Golongan Serat Stafel Buatan.
Penurunan terbesar ekspor September 2024 terjadi pada Golongan Barang-Barang Rajutan sebesar US$88,45 juta atau turun 37,49%, diikuti oleh Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$56,53 juta turun 9,68% serta Golongan Mesin dan Peralatan Mekanik sebesar US$35,80 juta 11,31%.
Pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas September 2024 adalah ke Amerika Serikat, yaitu US$513,56 juta, disusul Filipina US$332,65 juta dan Jepang sebesar US$241,73 juta dengan kontribusi ketiganya terhadap ekspor mencapai 33,75%.
"Ekspor Nonmigas pada September 2024 ke negara tujuan utama secara total turun dibanding bulan sebelumnya," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Jumat (1/11/2024).
Baca Juga
Bila dilihat lebih rinci, terdapat sebagian besar negara tujuan mengalami penurunan dan hanya tiga negara tujuan utama mengalami peningkatan yaitu ekspor ke negara Vietnam, Filipina dan India yang naik sebesar 1,49%, 15,13% dan 1,61%.
Penurunan terbesar dialami Amerika Serikat sebesar US$127,57 juta atau turun 19,90%, disusul Korea Selatan sebesar US$33,86 juta atau turun 15,05% dan Jepang sebesar US$33,59 juta atau turun 12,20%.
Secara volume ekspor pada September 2024, mengalami penurunan sebesar 5,62% dengan besaran 743,57 ribu ton dibanding bulan sebelumnya mencapai 787,86 ribu ton. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya volume ekspor Nonmigas sebesar 5,84% dengan kontribusi terhadap total sebesar 93,61%. Begitu pula volume ekspor Migas turun 0,88% dengan kontribusi sebesar 6,39% terhadap total volume ekspor.