Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 651 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon memanfaatkan hak pilih mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024). Pencoblosan dilakukan di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan di area lapas, yaitu TPS 902 dan TPS 903.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana antusias para narapidana. Mereka tampak tertib berbaris untuk memastikan nama mereka terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Setelah nama dikonfirmasi, mereka duduk menunggu giliran untuk menerima surat suara.
Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Yan Rusmanto, mengatakan pihaknya menargetkan partisipasi penuh dari warga binaan yang terdaftar dalam DPT.
"Kami menargetkan 100 persen hak suara tersalurkan. Kami berharap tidak ada yang golput, karena setiap suara sangat berarti dalam pesta demokrasi ini," ujar Yan.
Dari total 651 napi yang memiliki hak pilih, sebanyak 601 orang berhak memberikan suara dalam pemilihan gubernur Jawa Barat, sementara 50 lainnya memiliki hak suara ganda untuk memilih gubernur dan wali kota Cirebon.
Setiap TPS dilengkapi dengan empat bilik suara untuk mempercepat proses antrean. Setelah mencoblos, napi memasukkan surat suara ke kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta biru sebagai tanda telah menggunakan hak pilih mereka.
Baca Juga
"Kami telah memastikan semua logistik, mulai dari surat suara hingga kotak suara, tersedia sesuai kebutuhan," tambah Yan.
Proses pencoblosan berjalan lancar dengan waktu kurang dari lima menit untuk setiap napi. Pihak lapas bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan sosialisasi sebelumnya, memastikan para napi memahami proses pemilu.
Sebelumnya, pihak KPU memberikan sosialisasi terkait tahapan Pilkada dan visi-misi para calon. Langkah ini dinilai efektif meningkatkan kesadaran politik napi, meski mereka tidak mengenal kandidat secara langsung.
"Memang mereka tidak mengenal secara fisik para calon, tetapi melalui gambar dan informasi yang disampaikan saat sosialisasi, mereka memiliki pemahaman yang cukup baik untuk menentukan pilihan," jelas Yan.
Hadi berharap, siapa pun yang terpilih dapat membawa perubahan positif, terutama dalam memperjuangkan rasa keadilan dan kesejahteraan masyarakat kecil.
Yan Rusmanto menegaskan, partisipasi warga binaan dalam Pilkada merupakan wujud nyata inklusivitas demokrasi.
"Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan para warga binaan dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Ini adalah wujud nyata dari partisipasi mereka dalam demokrasi, meskipun sedang berada di dalam lapas," tuturnya.
Pihak lapas memastikan bahwa pemungutan suara berjalan transparan, tertib, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Proses ini menjadi bukti bahwa setiap warga negara memiliki hak politik, terlepas dari status hukum mereka.
Dengan antusiasme para narapidana, diharapkan partisipasi dalam Pilkada 2024 dapat memberikan dampak positif bagi masa depan kepemimpinan di Jawa Barat dan Kota Cirebon.