Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Jawa Barat pada November 2024 menurun -6,40% bila dibandingkan dengan Oktober 2024.
Statisti Ahli Madya sekaligus Ketua Tim Statistik Distribusi Provinsi Jawa Barat Ninik Anisah menjelaskan kinerja ekspor Jawa Barat mengalami penurunan dari US$3,43 miliar menjadi US$3,21 miliar.
"Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan kelompok Migas maupun Non Migas," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Kamis (2/1/2025).
Meski demikian, secara year-on-year (y-o-y), kinerja ekspor Jawa Barat mengalami peningkatan 6,85% dari US$3,00 miliar pada November 2023, menjadi US$3,21 miliar di November 2024.
Secara kontribusi, Ninik menyebutkan Sektor Industri masih menjadi penopang ekspor Jawa Barat dengan kontribusi 98,67%. Setelah itu Sektor Migas 0,88%, Pertanian 0,39% dan Tambang 0,05%.
Penurunan kinerja ekspor Jawa Barat di November 2024 juga tercermin dari penurunan ekspor golongan Kendaraan dan Bagiannya, yakni dari US$732 juta menjadi US$646 juta, atau menurun US$86 juta.
Baca Juga
Kemudian, hal yang sama terjadi pada Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektronik yang menurun US$3 juta dari US$558 juta menjadi US$555 juta. Golongan Mesin dan Peralatan Mekanis turun US$26 juta dari US$297 juta menjadi US$271 juta.
Sementara itu, masih secara m-to-m, Amerika Serikat menjadi negara destinasi ekspor terbesar dari Jawa Barat dengan nilai US$502 juta. Namun, angka tersebut mengalami penurunan US$21 juta. Disusul oleh Filipina dan Jepang dengan masing-masing US$282 juta dan US$231 juta dengan penurunan US$79 juta dan US$22 juta.