Bisnis.com, BANDUNG -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan kinerja ekspor di Jawa Barat selama 2024 alami kenaikan jika dibandingkan dengan 2023.
Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat Januari-Desember 2024 mencapai US$37,87 miliar atau naik 3,39% dibanding periode yang sama tahun 2023. Demikian juga ekspor Nonmigas mencapai US$37,53 miliar atau naik 3,47%.
Menurutnya, Sektor Industri Pengolahan naik sebesar 3,54%. Namun hal berbeda terjadi di Sektor Migas, Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan dan Lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,00%, 6,76% dan 27,65%.
Struktur ekspor Jawa Barat Januari-Desember 2024 didominasi oleh komoditas Hasil Industri Pengolahan sebesar 98,64%, diikuti oleh Sektor Migas sebesar 0,89%, kemudian Sektor Pertanian sebesar 0,42% serta Sektor Pertambangan & Lainnya sebesar 0,05%.
"Secara kumulatif, volume ekspor periode Januari-Desember 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 2,58% dibanding 2023. Volume Nonmigas naik sebesar 2,87%, sedangkan volume Migas turun sekitar 1,43%," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kantor BPS Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (3/2/2025).
Sementara itu, Ekspor Jawa Barat secara mounth-to-mounth (mtm) pada Desember 2024 turun sebesar 1,96% dibandingkan November 2024, yaitu dari US$ 3,21 miliar menjadi US$3,15 miliar. Namun jika dibanding Desember 2023, ekspor naik 9,56%.
Baca Juga
"Penurunan Desember 2024 dibanding November 2024 disebabkan oleh turunnya ekspor Nonmigas sebesar 2,41% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 99,11%. Sedangkan ekspor Migas naik sebesar 74,88%," jelasnya.
Namun, jika dibanding tahun sebelumnya, kinerja total ekspor kumulatif Januari-Desember 2024 menguat 3,39% dengan penguatan sektor nonmigas sebesar 3,47%, namun sektor Migas turun 5,00%.
Selain itu, nilai ekspor 10 golongan barang utama Desember 2024 dibanding November 2024 mengalami penurunan sebesar 3,15%. Penurunan terbesar ekspor Desember 2024 terjadi pada Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$35,16 juta atau 6,34%, diikuti oleh Golongan Mesin dan Peralatan Mekanis sebesar US$20,94 juta atau 7,72% serta Golongan Alas Kaki sebesar US$20,50 juta atau 15,52%.
"Dilihat dari urutannya, ekspor barang berdasarkan golongan Desember 2024 berubah dari keadaan bulan sebelumnya, dimana Golongan Pakaian Jadi bukan Rajutan berubah naik ke urutan lima dari bulan sebelumnya di urutan ke tujuh," jelasnya.
Kemudian, untuk pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas Desember 2024 adalah ke Amerika Serikat, yaitu US$502,70 juta, disusul Filipina US$256,99 juta dan Jepang sebesar US$218,35 juta dengan kontribusi ketiganya terhadap ekspor mencapai 31,41%.
"Ekspor Jawa Barat sangat ditentukan oleh ekspor Nonmigas utamanya dari Sektor Industri Pengolahan yang berkontribusi hingga 98,64%. Kinerja ekspor sektoral Desember 2024 dibanding bulan sebelumnya, ada dua sektor yang mengalami penurunan, dua sektor yang lain mengalami peningkatan. Sektor Industri turun 2,70% kemudian Sektor Pertambangan dan lainnya turun 69,95%, sedangkan Sektor Migas naik 74,88% dan Sektor Pertanian naik 92,59%," tandasnya.