Bisnis.com, CIREBON - Perum Bulog Cabang Cirebon mengungkapkan mereka hanya mampu membeli gabah dari petani dengan harga sebesar Rp6.500 per kilogram dan beras kualitas tertentu seharga Rp12.000 per kg.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Cirebon Ramaijon Purba mengatakan harga tersebut sudah merupakan upaya maksimal yang dapat ditawarkan oleh Perum Bulog kepada petani, mengingat adanya sejumlah tantangan di lapangan yang memengaruhi harga beli.
Meskipun demikian, Bulog tetap berkomitmen untuk menyerap hasil pertanian dalam negeri guna menjaga kestabilan pasokan beras di pasar domestik.
“Harga ini sudah melalui berbagai pertimbangan, mulai dari biaya operasional hingga kualitas produk yang kami terima,” kata Ramaijon di Kota Cirebon, Kamis (6/2/2025).
Harga gabah yang ditawarkan Bulog, menurut Ramaijon, tergolong lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar yang saat ini terus bergerak naik. Beberapa faktor seperti cuaca ekstrem, kenaikan biaya produksi, dan ketidakstabilan harga bahan bakar turut memengaruhi harga beli gabah di tingkat petani.
Sebagai lembaga yang bertugas untuk menjamin kestabilan harga pangan, Bulog memiliki tanggung jawab besar dalam menyerap gabah dan beras dari petani, terutama dalam situasi ketidakpastian harga pangan seperti saat ini.
Baca Juga
“Gabah yang kami beli harus memiliki kadar air yang sesuai dengan standar agar dapat disimpan dengan baik. Jika kualitasnya buruk atau kadar airnya terlalu tinggi, maka kami harus menolaknya. Begitu pula dengan beras, kami hanya bisa membeli beras yang memiliki kualitas tertentu yang memenuhi standar Bulog,” tambahnya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi mencabut rafaksi harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan menetapkan HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
Penyesuaian ini dilakukan untuk melindungi petani demi mencapai swasembada pangan.