Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat nilai impor Jawa Barat pada Januari 2025 mencapai US$1,08 miliar atau turun sebesar 7,88% dibandingkan dengan Desember 2025.
Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya impor Nonmigas sebesar 6,62% dan impor Migas yang turun 16,37%.
"Jika dilihat dari 10 golongan barang utama, nilai impor Nonmigas Januari 2025 Jawa Barat sebagian besar mengalami penurunan dibanding Desember 2024, di mana ada empat golongan yang mengalami penurunan," kata dia, dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Senin (3/3/2025).
Ia merinci, penurunan terbesar dialami Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$42,25 juta (45,64%), diikuti Golongan Filamen Buatan sebesar USD 8,70 juta (10,81%) serta Golongan Kain Rajutan sebesar US$5,51 juta (7,08%).
Sementara itu, rata-rata nilai impor Nonmigas dari 13 negara mitra utama turun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan delapan negara mitra utama impor Jawa Barat mengalami penurunan dan sisanya naik.
Penurunan terbesar berasal dari Jepang sebesar US$55,38 juta (33,06%), diikuti oleh Korea Selatan sebesar US$10,94 juta (7,53%) serta Vietnam sebesar US$5,83 juta (10,94%).
Baca Juga
Ia mengatakan, impor Nonmigas Jawa Barat Januari 2025 yang terbesar berasal dari Tiongkok senilai US$371,20 juta, disusul Korea Selatan senilai US$134,28 juta, dan Jepang senilai US$112,12 juta, dengan peran ketiganya mencapai 64,93% terhadap total impor Nonmigas.
Nilai impor menurut golongan penggunaan Barang baik Barang Konsumsi, Bahan Baku/Penolong maupun Barang Modal selama Januari 2025 juga mengalami penurunan dibanding Desember 2024, masing-masing sebesar 37,01%, 1,19% dan 22,77%.