Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Cirebon Siapkan 17 Koperasi Desa Merah Putih

Pemerintah Kota Cirebon merencanakan pembentukan 17 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh kelurahan kota tersebut.
Koperasi Indonesia/Dekopin
Koperasi Indonesia/Dekopin

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon merencanakan pembentukan 17 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh kelurahan kota tersebut.

Program ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian berbasis masyarakat dengan melibatkan warga secara langsung dalam pengelolaan usaha. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan pihaknya telah memetakan dan merencanakan dengan matang pembentukan koperasi ini. 

“Sebanyak 17 koperasi yang akan dibentuk ini merupakan hasil pembaruan dari koperasi berbasis RW atau masjid yang ada sebelumnya. Ditambah lima koperasi baru yang akan mulai dibangun di kelurahan-kelurahan,” ungkap Agus, Selasa (29/4/2025).

Menurut Agus, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Proses pembentukan koperasi akan melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat, dengan harapan setiap koperasi dapat dikelola secara transparan dan efektif oleh warga yang terlibat langsung.

“Penting untuk dicatat bahwa koperasi yang dibentuk ini akan berbasis di tingkat kelurahan, dengan mengedepankan partisipasi masyarakat. Hal ini untuk memastikan koperasi tersebut bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan ekonomi lokal,” tambah Agus.

Meski demikian, Agus juga menegaskan bahwa beberapa aspek teknis masih dalam pembahasan, terutama terkait dengan bentuk dan jenis koperasi yang akan dibentuk. 

Saat ini, pihak Pemkot Cirebon tengah mendiskusikan apakah koperasi yang akan dibentuk nantinya akan berbentuk koperasi primer, koperasi konsumen, atau koperasi produksi. Semua ini masih dalam tahap kajian, mengingat karakteristik dan potensi ekonomi masing-masing kelurahan yang berbeda-beda.

Pemerintah Kota Cirebon, melalui program ini, berusaha untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan ekonomi secara kolektif. 

Agus menjelaskan, meskipun model koperasi berbasis RW atau masjid sudah ada sebelumnya, pembentukan koperasi Desa Merah Putih kali ini akan memiliki pendekatan yang lebih terstruktur, dengan pengelolaan lebih modern dan efisien.

“Kami harap, nantinya setiap koperasi yang dibentuk bisa mengelola minimal enam unit usaha yang dapat menunjang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam prosesnya, seluruh pendataan hingga pembentukan badan hukum koperasi akan ditanggung oleh Pemkot Cirebon, termasuk biaya akta notaris. Kami menargetkan bahwa semua proses ini akan selesai pada bulan Mei 2025,” terang Agus.

Proses persiapan pembentukan koperasi ini melibatkan berbagai instansi terkait, baik dari level kota maupun provinsi. Meskipun ada beberapa tantangan dalam hal koordinasi dengan pemerintah provinsi, Agus menyatakan bahwa hal tersebut tidak menghambat progres yang ada. 

Pembentukan koperasi Desa Merah Putih ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas.

Agus menambahkan, koperasi yang dibangun ini juga akan memberikan kesempatan kepada warga untuk berinovasi dan mengembangkan usaha mereka dengan dukungan dari struktur koperasi yang sudah ada. 

"Kami juga sedang mengkaji kemungkinan untuk membangun koperasi yang berbasis pada Badan Usaha Milik Kelurahan (BUMKel),” katanya.

Pemkot Cirebon menargetkan koperasi Desa Merah Putih ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat jaringan ekonomi yang lebih luas antar kelurahan dan bahkan antar kota. 

Dalam jangka panjang, Pemkot Cirebon berharap koperasi ini bisa berkembang menjadi lembaga yang berkelanjutan, memberikan manfaat bagi masyarakat, serta mempercepat proses pengentasan kemiskinan di wilayah perkotaan. 

Salah satu tantangan utama dalam program ini adalah memastikan bahwa koperasi yang dibentuk dapat beroperasi secara mandiri dan menguntungkan. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan kepada pengelola koperasi menjadi aspek yang sangat penting.

“Setiap koperasi harus memiliki standar pengelolaan yang jelas dan transparan. Untuk itu, kami juga berencana mengadakan pelatihan bagi pengurus koperasi, agar mereka bisa mengelola usaha secara profesional dan meningkatkan daya saing,” kata Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper