Bisnis.com, BANDUNG -- Bank Indonesia menggelar West Java Economic Society (WJES) 2025 untuk memperkuat optimalisasi sumber pertumbuhan baru perekonomian Jawa Barat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur mengatakan dalam WJES ini para peneliti akan berlomba dalam membuat paper terkait optimalisasi potensi yang ada di Jawa Barat untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.
"Kondisi perekonomian global ini harus kita sikapi dengan optimisme agar perekonomian kita terus bertumbuh," ungkap dia dalam WJES 2025, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, di Kota Bandung, Rabu (7/5/2025).
Dalam gelaran dengan tajuk "Penguatan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Lokal untuk mewujudkan Inklusi Ekonomi Jabar Istimewa", ia berharap karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti dari dalam negeri maupun luar negeri itu bisa menjadi rekomendasi dan bisa aplikatif untuk menjadi pijakan kebijakan.
"Ini adalah gelaran ke-6, dan sudah banyak model bisnis yang bisa diaplikasikan dan udah di jalankan," ungkapnya.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar mengatakan, pihaknya mendorong para peneliti untuk bisa membuat karya ilmiah yang bisa menjadi solusi untuk perekonomian Jawa Barat.
Baca Juga
Terlebih, secara langsung perekonomian Jawa Barat terdampak dari kondisi ekonomi global akibat kebijakan Donald Trump. Meski demikian, ia optimis Jawa Barat memiliki kemampuan beradaptasi menghadapi kondisi ini.
Apa lagi, berdasarkan catatannya, Jawa Barat masih memiliki pilihan untuk melakukan diversifikasi produk hingga tujuan ekspor.
"Secara mitra, pangsa pasar Amerika Serikat untuk total ekspor Jawa Barat itu TPT itu 5%, elektronik 3% dan alas kaki 3%, sehingga masih banyak negara-negara tujuan ekspor untuk memperkuat ekspor Jawa Barat," ungkapnya.
Sehingga pihaknya memastikan akan membuat solusi rekomendasi Bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagaimana strategi untuk tetap memperkuat ekspor Jawa Barat baik dari penambahan jumlah negara tujuan ekspor maupun inovasi produk ekspor.
Selain itu, ia juga menilai Jawa Barat memiliki potensi untuk mengoptimalkan ekspor ke Pasar ASEAN, Timur Tengah hingga Afrika yang merupakan negara non tradisional.
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat Martha Fani Cahyandito mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah paper yang sudah diaplikasikan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Salah satunya adalah ekosistem perekonomian di pesantren yang bisa diaplikasikan hingga sejumlah pesantren di Jawa Barat bisa mengoptimalkan potensi ekonominya dan berorientasi ekspor.
"Sudah ada, salah satunya ekosistem ekonomi di pesantren, dan itu sudah diaplikasikan," ungkapnya.
Untuk itu ia mendorong para peneliti untuk membuat karya ilmiah yang seaplikatif mungkin sehingga bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Misalkan dari pola asuh anak, hingga system ekonomi yang relevan dengan saat ini," tandasnya.
Dalam WJES 2025 ini, paper terbaik akan mendapatkan insentif dana untuk mendukung penelitian yakni, untuk juara pertama mendapat Rp20,5 juta, ke dua Rp17,5 juta, ketiga Rp15,5 juta dan lima paper terbaik masing-masing mendapatkan Rp5 juta.