Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jabar pada Mei Naik 20,54%

Secara kumulatif ekspor Jabar Januari-Mei 2025 sebesar US$15,40 miliar naik 2,80% dibandingkan periode yang sama 2024 yang hanya sebesar US$14,98 miliar.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, BANDUNG -- Kinerja ekspor Jawa Barat pada Mei 2025 mencapai US$3,33 miliar atau naik 20,54% dibandingkan April 2025. 

Namun secara year on year turun 0,41% jika dibandingkan Mei 2024. Secara kumulatif ekspor Jabar Januari-Mei 2025 sebesar US$15,40 miliar naik 2,80% dibandingkan periode yang sama 2024 yang hanya sebesar US$14,98 miliar.

“Sektor industri masih mendominasi nilai ekspor Jabar sebesar 98,61% diikuti sektor migas sebesar 0,76% dan sektor pertanian sebesar 0,62%. Sementara menurut golongan barang yang terbesar adalah Kendaraan dan bagiannya mencapai US$3,27 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik senilai US$2,50 miliar dan mesin dan peralatan mekanis senilai US$1,18 miliar," rinci Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus, Selasa (1/7/2025). 

Menurut negara tujuan ekspor, sepanjang Januari-Mei 2025 yang terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$2,46 miliar , Filipina US$1,40 miliar dan Jepang US$1,15 miliar.

Berbeda dengan ekspor, dibandingkan April 2025 Jawa Barat mengalami penurunan impor pada Mei 2025 sebesar 0,82% dengan nilai impor mencapai US$1,03 miliar. 

Penurunan juga terjadi secara year on year sebesar 7,14% dibandingkan Mei 2024. Dan secara akumulasi Januari-Mei 2025 nilai impor mencapai US$5,01 miliar atau turun 2,09% dibandingkan periode yang sama 2024 yang mencapai US$5,12 miliar.

“Dilihat dari struktur penggunaannya, impor terbesar adalah bahan baku/penolong sebesar 79,94%, barang modal sebesar 11,33% dan barang konsumsi sebesar 8,73%. 

Sementara dari golongan barang, impor terbesar sepanjang Januari-Mei 2025 adalah mesin dan perlengkapan elektrik senilai US$666 juta, mesin dan peralatan mekanis senilai US$435 juta, serta plastik dan barang dari plastik senilai US$370 juta. 

Negara sumber impor terbesar masih berasal dari Tiongkok senilai US$1.594 juta, Jepang US$673 juta dan Korea Selatan US$612 juta.

“Kenaikan ekspor dan turunnya impor ini menyebabkan neraca perdagangan Jawa Barat surplus sebesar US$10,39 miliar. Jika dirinci menurut negara, kita surplus dengan Amerika Serikat, Filipina, Thailand dan Vietnam. Akan tetapi kita mengalami defisit dengan Tiongkok dan Taiwan," pungkas Darwis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper