Bisnis.com, BANDUNG— Dinas Koperasi Jawa Barat percepat realisasi pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP), termasuk di antaranya penyiapan sumber daya manusia (SDM).
Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dinilai menjadi langkah strategis untuk perkuat kemandirian ekonomi desa.
Ahli Madya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar Desti Pangestuti Widyaiswara mengatakan, pembentukan koperasi Merah Putih saat ini terus dikejar oleh pemerintah kabupaten/kota.
Hal ini menurut dia sejalan dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengejar pembentukan mencapai 5.957 koperasi.
"[SDM] Di beberapa daerah masih dalam proses seleksi, karena mereka harus lulus uji fit dan proper test dulu," kata Desti.
Ia menjelaskan, ada tiga cara pendirian Koperasi Merah Putih. Pertama, koperasi yang sudah terbentuk namun operasionalisasinya tidak optimal.
Baca Juga
Kedua, dengan memperbesar skala koperasi yang sudah berjalan agar bisa semakin diminati masyarakat sebagai anggota agar jangkauannya semakin luas.
"Yang ketiga baru membentuk koperasi kalau memang di daerah tersebut tidak ada padahal potensi dari masyarakatnya ada," ungkap Desti.
Menurutnya, tujuan utama dari pembentukan Koperasi Merah Putih adalah memberdayakan usaha masyarakat. Keberadaan lembaga ini diharap bisa menjadi daya tarik masyarakat menjadi anggota yang kemudian dapat berwirausaha demi meningkatkan perekonomian secara mandiri.
"Jadi dari masyarakat untuk masyarakat," paparnya.
Saat ini sudah ada beberapa Koperasi Merah Putih di Jawa Barat yang diluncurkan salah satunya di Depok dan Bekasi. Harapannya dalam waktu dekat setiap daerah bisa meluncurkan koperasi serupa agar model bisnisnya bisa ditiru koperasi lain yang akan dikembangkan.
Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga saat ini 5.895 desa dan kelurahan sudah membentuk Koperasi Merah Putih melalui Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus.