Bisnis.com, BANDUNG--Masalah sosial dan kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu tantangan terbesar Satgas Citarum Harum dalam revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Barat tersebut.
Wakil Ketua Satgas Citarum Harum Sarmidi mengungkapkan pihaknya sering mendapatkan tantangan yang besar ketika membahas soal restorasi Citarum. Topik bahasan soal Citarum selalu berujung pada kesejahteraan masyarakat.
"Seolah selesaikan dulu urusan perut, baru Citarum," kata Sarmidi dalam sambutan Seminar 'Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Mendukung Percepatan Pemulihan DAS Citarum' di Bandung, Selasa (19/11/2019).
Tantangan lainnya adalah dimensi DAS Citarum yang besar. Panjang Sungai Citarum mencapai 270 km dan sekitarnya memiliki 200.000 hektare lahan kritis. Sepanjang alirannya terdapat 629 desa yang langsung terkait dengan sungai ini dan sebanyak 18 juta penduduk memiliki hubungan langsung dan tidak langsung dengan Citarum.
Sementara itu, pemulihan DAS Citarum ditarget selesai dalam lima tahun oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dari target awal yang dipaparkan Satgas Citarum Harum selama tujuh tahun.
Menurut Sarmidi, Satgas sangat terbuka dengan pihak manapun yang ingin membantu dan bekerjasama. Saat ini, cetak biru rencana aksi Citarum Harum telah selesai. Seharusnya, cetak biru tersebut dapat membantu percepatan ini.
"Targetnya sederhana memperbaiki air Citarum dan mencegah banjir. Jadi semua program di Citarum, ceritanya cuma dua itu," tegas Sarmidi.
Tantangan terakhir adalah mengkolaborasikan pihak-pihak yang ingin membantu program Citarum Harum ini. Sarmidi menuturkan Satgas saat ini telah menganti model strateginya dari semua mengunakan model pentahelix yang melibatkan Academician, Business, Community, Government dan Media (A-B-C-G-M) menjadi multihelix karena Satgas yakin keterlibatannya perlu lebih luas lagi.
"Jadi di Satgas, siapa saja boleh datang. Mari kita kerja sama berkoordinasi," ujarnya.