Bisnis.com, BANDUNG— PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung mencatat tren peningkatan signifikan pada jumlah pelanggan yang menggunakan fasilitas Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung dan Kiaracondong.
Peningkatan ini menandakan meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap layanan digital yang dihadirkan oleh KAI dalam rangka mempermudah proses boarding serta mendukung gerakan ramah lingkungan.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo mengatakan teknologi Face Recognition merupakan inovasi KAI yang memungkinkan pelanggan naik kereta tanpa perlu mencetak boarding pass atau menunjukkan kartu identitas secara fisik.
“Cukup dengan melakukan pemindaian wajah maka pelanggan dapat langsung masuk ke peron menuju kereta yang digunakannya. Praktis, cepat, dan mendukung upaya pengurangan penggunaan kertas,” ujar Kuswardojo.
Sistem Face Recognition terintegrasi langsung dengan data pembelian tiket, sehingga meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam proses pemeriksaan.
Hanya dibutuhkan 1 detik saja untuk proses verifikasi data melalui pemindai wajah dengan data yang ada di KAI. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi antrean dan mempercepat waktu layanan di stasiun.
Baca Juga
Sejak diterapkan di Stasiun Bandung pada 28 September 2022 lalu dan di Stasiun Kiaracondong pada 1 September 2024, jumlah pelanggan KA Jarak Jauh yang memanfaatkan teknologi ini terus bertambah.
Tercatat secara total ada 374.776 pelanggan menggunakan Fasilitas Face Recognition di Stasiun Bandung sepanjang Januari-Desember 2024.
Kini, jumlah tersebut cenderung mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan data, dari Januari-Mei 2025 jumlah pelanggan yang menggunakan fasilitas Face Recognition di Stasiun Bandung sebanyak 179.132 pelanggan mengalami kenaikan 21,4% dari total 147.540 pelanggan pada Januari s.d. Mei 2024.
Sementara untuk Stasiun Kiaracondong pada September-Desember 2024 terdapat total 52.553 pelanggan dan Januari s.d. Mei 2025 terdapat total 73.041 pelanggan yang menggunakan Face Recognition.
Kuswardojo juga menambahkan bahwa layanan ini menjadi salah satu langkah nyata KAI dalam mendukung transformasi digital sekaligus komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
“Inisiatif ini sejalan dengan program green transportation yang tengah dikembangkan KAI, yaitu menghadirkan layanan transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Hal tersebut sesuai dengan misi KAI yakni mengembangkan sumber daya dan teknologi dengan mengedepankan ESG,” pungkas Kuswardojo.
KAI Daop 2 Bandung terus mengimbau para pelanggan yang belum menggunakan fasilitas Face Recognition ini untuk segera melakukan registrasi wajah melalui mesin e-boarding di stasiun yang telah tersedia atau melalui aplikasi Access by KAI.
Fasilitas ini tidak hanya tersedia di Stasiun Bandung dan Kiaracondong namun juga terdapat di stasiun pada kota-kota besar baik di Jawa maupun di Sumatera.