Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Amonium Nitrat Dahana-PKT Dukung Kemandirian Bahan Peledak Indonesia

Pendirian pabrik amonium nitrat yang dimiliki BUMN PT Dahana dan Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, semakin menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Pabrik amonium nitrat yang dimiliki BUMN PT Dahana dan Pupuk Kaltim yang saat ini dalam proses pembangunan di Bontang, Kalimantan Timur./Istimewa
Pabrik amonium nitrat yang dimiliki BUMN PT Dahana dan Pupuk Kaltim yang saat ini dalam proses pembangunan di Bontang, Kalimantan Timur./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Pendirian pabrik amonium nitrat yang dimiliki BUMN PT Dahana dan Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, semakin menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Pabrik tersebut akan menjadi penunjang bagi kemandirian ekonomi di bidang industri bahan peledak di sektor komersial (pertambangan) maupun pertahanan yang dikelola dan dimiliki secara mandiri oleh perusahaan BUMN.

Sekjen Kementerian Pertahanan sekaligus Komisaris Utama PT Dahana Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan pembangunan pabrik amonium nitrat merupakan langkah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, terutama di bidang bahan baku industri bahan peledak.

Ia juga menyampaikan, pembangunan ini senada dengan harapan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentang kemandirian industri tanah air.

“Sebagaimana arahan dari Bapak Presiden, kita harus bersama-sama mengurangi penggunaan produk-produk impor. Maka, pabrik amonium nitrat ini sangat strategis dan harus kita dukung bersama-sama supaya dapat selesai sesuai dengan target. Hal ini penting untuk kepentingan nasional, baik pemenuhan amonium nitrat untuk bahan peledak komersial maupun untuk kepentingan pertahanan,” ujar Donny dalam keterangan yang diterima Bisnis, Senin (3/10/2022).

Donny juga menambahkan, dengan kapasitas produksi hingga 75.000 ton per tahunnya, pabrik amonium nitrat ini diharapkan mampu mengurangi importasi di bidang bahan baku peledak, menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang, serta dapat memperkuat kemandirian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Indonesia.

“Kami mohon doa dan dukungannya kepada seluruh pihak untuk pembangunan pabrik amonium nitrat ini. Semoga kehadirannya akan membawa berkah, baik untuk masyarakat Bontang khususnya, maupun untuk mendukung kemandirian bahan peledak Indonesia,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, PT Dahana dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menandatangani Perjanjian Induk dan Nota Kesepahaman yang disaksikan oleh Presiden Jokowi pada November 2015. Setelah melalui berbagai dinamika, akhirnya Dahana dan Pupuk Kaltim bersepakat untuk menandatangani Joint Venture Agreement atau perjanjian Usaha Patungan pada 2019.

Pembangunan pabrik amonium nitrat ini sendiri dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) - SEDIN Engineering di atas lahan seluas 6 hektare. Total investasi pembangunan pabrik ini mencapai Rp1,1 trilyun yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan serta ekuitas dari masing-masing pemegang saham. Setelah pembangunan yang dijadwalkan rampung di awal 2023, pabrik akan dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) yang merupakan perusahaan patungan Dahana dan Pupuk Kaltim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper