Bisnis.com, KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan bantuan rumah gratis kepada warga yang terdampak abrasi di wilayah pesisir seperti Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya.
"Kami sudah menyiapkan rumah bari bagi mereka yang terdampak abrasi," ujar Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dalam keterangannya, Kamis (2/2/2023).
Cellica menjelaskan kerisauan yang dialami warga di desa tersebut sudah berlangsung sejak 2016 lalu. Saat itu, dirinya juga sempat rumah warga yang rusak parah akibat gerusan abrasi.
Saat itu juga, pihaknya kemudian meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) untuk segera merumuskan langkah strategis untuk menyelamatkan warga yang terdampak abrasi ini.
"Saat itu, langsung kita putuskan untuk merelokasi warga terdampak ini ke tempat yang lebih aman," kata dia.
Untuk tempat relokasi warga terdampak abrasi, kata dia, pemerintah menyiapkan lahan seluas tiga hektare di Dusun Sekong Desa Cemarajaya sebagaimana ajuan kepala desa setempat saat itu.
Memang, perjuangan Pemkab Karawang dalam proses membangun rumah gratis untuk warga terdampak abrasi ini cukup panjang. Apalagi, sempat ada penolakan dari warga.
"Warga saat itu berpikir bahwa mereka akan dikenakan biaya besar. Padahal tujuan kami, baik. Ingin warga bertahan dan bahagia dengan rumah yang kami beri," kata dia.
Namun, seiring berjalannya waktu dan berkat komunikasi dan pendekatan yang humanis akhirnya satu persatu warga menerima program relokasi ini.
"Totalnya ada 375 KK yang saat itu kami data sebagai calon penerima. Namun setelah diverifikasi tahun 2019 menjadi 299 KK," jelas dia.
Cellica menjelaskan, pembangunan hunian gratis untuk korban abrasi ini telah dimulai sejak 2020 lalu. Di tahun itu ada sebanyak 40 unit rumah yang dibangun sekaligus pembangunan jembatan akses masuk.
Kemudian, pembangunannya dilanjutkan pada 2021 sebanyak 8 unit rumah yang dalam hal ini juga berkolaborasi dengan Kementerian PUPR yang juga membangun 30 unit.
Lalu pada 2022, Dinas PRKP kembali membangun 88 unit. Rencananya sisa pembagunan lanjutan akan diselesaikan tahun 2023 sebanyak 137 unit. Terdiri dari 98 unit rumah berasal dari APBD II dan 39 unit APBD I.
Adapun hunian bagi korban abrasi ini bisa terlaksana berkat kolaborasi semua pihak. Baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Selain itu, juga berkat kerjasama seluruh stakeholder baik PLN, PDAM sebagai penyedia listrik dan air, serta Peruri dan BJB atas dana CSR yang telah diberikan.
"Untuk Tahun ini, kita alokasikan anggaran Rp 52 miliar untuk program pengadaan hunian gratis bagi korban abrari ini," tambah dia.
Cellica menegaskan, pihaknya melarang warga penerima kompensasi hunian gratis ini untuk mengontrakan atau memperjual-belikanya rumah tersebut. Pihaknya telah meminta camat dan kades untuk membuat surat perjanjian dengan warga.
"Intinya mereka tidak boleh memindahtangankan rumah ini, entah itu dikontrakan apalagi dijual. Jika ada dan saya tahu, akan saya kejar," tegas dia. (K60)
