Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebaran Bebas Hambatan, Ekonomi Jabar Diyakini Moncer

Bank Indonesia Jawa Barat menilai pertumbuhan konsumsi domestik pada Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah berpotensi mengatrol pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (6/2/2023)./Bisnis-Rachman
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (6/2/2023)./Bisnis-Rachman
Bisnis.com, BANDUNG — Bank Indonesia Jawa Barat menilai pertumbuhan konsumsi domestik di Jawa Barat pada Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah berpotensi mengatrol pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melebihi capaian 2022.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, Ramadan dan Idulfitri tahun ini sedikit berbeda dengan tiga tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini menjadi tahun pertama aktivitas puasa dan lebaran dilakukan secara normal pascapandemi Covid-19.
"Kita berharap dengan potensi yang kita lihat terkait dengan Ramadan dan Lebaran dan angka mudik yang kami sampaikan peningkatannya sekitar 50 persen kita berharap pertumbuhan ekonomi Jabar 2023 setidaknya bisa sedikit di atas 5,4 persen," ungkap dia, kepada Bisnis belum lama ini.
Menurutnya, pada Ramadan dan Lebaran tahun ini, tingkat konsumsi dan belanja masyarakat meningkat seiring dengan tidak adanya larangan mobilisasi masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah sektor fesyen, moda transportasi, makanan dan minuman hingga pariwisata. Dengan begitu, di tengah situasi global saat ini, ia optimis pertumbuhan ekonomi Jawa Barat akan kembali mencatatkan angka positif dan mengatrol pertumbuhan ekonomi nasional.
"Secara agregat nasional kita masih memperkirakan ekonomi Indonesia ini di tengah situasi dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang akan mengalami penurunan kita masih berharap ekonomi nasional itu bisa tumbuh di angka 5 sampai 5,5 persen dan kita berharap Jawa Barat bisa mencatat pertumbuhan lebih baik dari pada 2022," ungkapnya.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi pada 2022 tercatat berada di angka 5,45 persen, tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,31 persen.
Ia pun berharap tren positif pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bisa berlanjut seperti halnya pertumbuhan yang terjadi pada 2022 terhadap 2021.
Di tempat berbeda, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut pertumbuhan ekonomi Sumedang diyakini bakal meningkat seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerahnya.
"Indikator wisata itu maju adalah banyak pengunjungnya. Saat libur lebaran saya memonitor langsung beberapa tempat wisata di Jatigede, di sana banyak wisatawan yang datang dari lokal dan luar daerah, sangat banyak, berjubel, ada peningkatan di tahun kemarin," kata bupati, di PPS, beberapa waktu lalu.
Adapun destinasi wisata yang didatanginya itu adalah Taman Seribu Cahaya, Tanjung Duriat, serta Masjid Al-Kamil dan Menara Kujang Sapasang.
"Banyaknya pengunjung ini menunjukkan ekonomi Sumedang semakin meningkat. Dan tempat wisata di Sumedang ini semakin jadi unggulan. Banyak diminati oleh warga masyarakat," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper