Bisnis.com, GARUT — Pasangan calon bupati Garut nomor urut satu, Helmi Budiman dan Yudi Nugraha Lasminingrat, menyatakan belum mengakui kekalahan dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Hasil quick count yang dirilis lembaga survei Indikator pada Rabu malam (27/11/2024) menunjukkan pasangan Syakur-Putri meraih 65,32% suara, unggul jauh dari Helmi-Yudi yang hanya mengantongi 34,68% suara.
Data tersebut didasarkan pada total suara masuk 100% dengan margin of error sebesar 2,25%.
Namun demikian, Helmi menegaskan bahwa hasil quick count belum dapat dijadikan acuan akhir. Ia meminta seluruh pihak, terutama pendukungnya, untuk tetap bersabar menunggu hasil resmi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami belum mengakui kekalahan karena penghitungan dari Komisi Pemilihan Umum belum dilakukan. Kami minta semua bersabar menunggu hasil yang diakui atau resmi," kata Helmi, Jumat (29/11/2024).
Lebih lanjut, Helmi menyebutkan adanya laporan indikasi kecurangan selama proses pemilihan. Meskipun dia tidak merinci bentuk kecurangan yang dimaksud, dia memastikan pihaknya akan terus memantau dan mengawal jalannya proses penghitungan suara.
Baca Juga
Helmi meminta para saksi yang berada di lapangan untuk tetap siaga dan memastikan setiap tahapan proses penghitungan berlangsung secara adil.
"Kami instruksikan kepada seluruh saksi untuk terus mengawal. Mudah-mudahan hasilnya sinkron," tambah Helmi.
Sementara itu, pasangan Abdusy Syakur Amin dan Luthfianisa Putri Karlina telah menyampaikan rasa syukur atas hasil sementara quick count.
"Mudah-mudahan hasilnya 99,9% sama dengan real count yang dilakukan KPU. Kami berharap tidak berbeda jauh," ungkap Syakur.
Dia juga mengingatkan para pendukungnya untuk tidak melakukan selebrasi berlebihan, mengingat proses resmi dari KPU masih berlangsung.
Pasangan Syakur-Putri mengklaim kemenangan ini merupakan hasil kerja keras tim kampanye yang fokus pada strategi berbasis visi pembangunan inklusif.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan penghitungan manual atau real count.
Situasi politik di Garut hingga saat ini masih terpantau kondusif. Aparat keamanan juga telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi kericuhan. Kedua pasangan calon diharapkan dapat mengendalikan pendukung mereka agar proses pemilu berjalan lancar hingga tahap akhir.