Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Klaim Banjir Bandang Cirebon Hanya Rusak 6 Unit Rumah

BPBD Kabupaten Cirebon tengah melakukan inventarisasi untuk memastikan skala dampak yang lebih luas, termasuk kerugian material yang diderita oleh warga.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengklaim jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang hanya enam unit.

Dari enam rumah yang terdampak, lima di antaranya mengalami rusak berat, sedangkan satu rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.

Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon Juwanda mengatakan proses inventarisasi kerusakan akibat bencana banjir bandang masih terus dilakukan.

"Meski jumlah rumah yang rusak tidak terlalu banyak, Pemerintah Kabupaten Cirebon tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan," kata Juwanda, Senin (20/1/2025).

Selain rumah, banjir bandang yang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu Sungai Cipager ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum.

BPBD Kabupaten Cirebon tengah melakukan inventarisasi untuk memastikan skala dampak yang lebih luas, termasuk kerugian material yang diderita oleh warga.

Juwanda menambahkan, pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak. Bantuan tersebut berupa makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat untuk memastikan kebutuhan dasar korban bencana dapat terpenuhi.

Proses evakuasi dan pendistribusian bantuan melibatkan berbagai pihak, termasuk relawan dari masyarakat setempat. Dalam menghadapi situasi ini, Pemkab Cirebon juga menyiapkan langkah-langkah perbaikan bagi rumah yang rusak. 

"Kami berkomitmen untuk membantu memperbaiki rumah-rumah yang terdampak, terutama mereka yang kondisinya paling parah," jelas Juwanda.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Cipager di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Jumat pekan lalu memicu banjir bandang.

Debit air yang meningkat tajam membuat tanggul sungai jebol, menyebabkan air meluap hingga ke permukiman warga. Peristiwa ini berdampak pada ribuan penduduk di lima kecamatan.

Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini menggenangi ribuan rumah. Beberapa kendaraan turut terseret arus. Tiga unit mobil dilaporkan hanyut, dua di antaranya ditemukan tersangkut di Sungai Cipager sekitar Desa Palir, Kecamatan Tengahtani. Kendaraan tersebut ditemukan dalam kondisi rusak parah.

Sebanyak 2.403 warga terdampak oleh bencana ini. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri bergerak cepat melakukan evakuasi. Lansia dan balita menjadi prioritas utama dalam proses penyelamatan.

Meskipun banjir telah mulai surut, proses evakuasi dan pendataan masih berlangsung. Petugas terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan keselamatan warga serta menilai kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper