Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garut Dongrak Sport Tourism untuk Dongkrak Pariwisata dan Industri Perhotelan

Garut memiliki potensi luar biasa dalam bidang pariwisata, mulai dari gunung, hutan, pantai, hingga seni dan budaya yang khas.
Sport tourism/Kementerian Pariwisata
Sport tourism/Kementerian Pariwisata

Bisnis.com, CIREBON - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut mendorong pengembangan sport tourism atau wisata olahraga sebagai strategi baru dalam meningkatkan jumlah wisatawan. 

Konsep ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan industri perhotelan dan restoran terhadap kegiatan yang bersumber dari anggaran pemerintah.

Ketua PHRI Garut, Deden Rochim mengatakan, Garut memiliki potensi luar biasa dalam bidang pariwisata, mulai dari gunung, hutan, pantai, hingga seni dan budaya yang khas. Jika potensi tersebut dikemas dengan baik dalam bentuk event olahraga, maka dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai daerah.

“Kita punya semua unsur wisata, dari gunung hingga laut. Sekarang tantangannya adalah bagaimana mendatangkan lebih banyak wisatawan, salah satunya lewat sport tourism,” kata Deden, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya lebih aktif dalam mendorong pengembangan sport tourism dengan mengadakan berbagai event olahraga yang bisa menarik peserta dan penonton dari luar daerah.

Konsep sport tourism menggabungkan kegiatan olahraga dengan pariwisata, sehingga peserta dan penonton event olahraga dapat sekaligus menikmati destinasi wisata di suatu daerah.

Beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Lombok, telah sukses menerapkan konsep ini dengan menggelar event lari maraton, balap sepeda, hingga surfing.

Garut sendiri memiliki banyak lokasi yang bisa dijadikan venue sport tourism. Beberapa di antaranya adalah Gunung Papandayan, Pantai Santolo, Rancabuaya, hingga Situ Bagendit.

Deden menekankan, jika potensi ini digarap dengan serius, Garut bisa menjadi salah satu destinasi utama sport tourism di Indonesia.

“Bayangkan jika kita bisa membuat event maraton yang mengelilingi area Gunung Papandayan atau balap sepeda yang melintasi jalur perkebunan teh. Ini akan menarik atlet dan wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara,” ujarnya.

Namun, hingga saat ini, pengembangan sport tourism di Garut masih terhambat oleh beberapa faktor, seperti kurangnya dukungan infrastruktur dan belum adanya kalender event yang jelas.

Dalam upaya mengembangkan sport tourism, PHRI Garut menilai peran pemerintah daerah sangat krusial. Menurut Deden, Pemkab Garut seharusnya lebih proaktif dalam menyusun strategi dan kebijakan yang mendukung event-event olahraga skala regional maupun nasional.

“Selama ini, industri hotel dan restoran di Garut masih banyak bergantung pada kegiatan pemerintahan, seperti rapat dan acara dinas. Jika event sport tourism dikembangkan dengan baik, maka akan ada sumber pemasukan lain yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.

Selain itu, Deden juga mendorong adanya perbaikan infrastruktur, terutama jalan menuju destinasi wisata, fasilitas pendukung seperti toilet umum, dan transportasi yang lebih memadai.

Di sisi lain, dukungan dalam bentuk promosi juga diperlukan agar event-event sport tourism di Garut dapat dikenal luas. Kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta media massa dapat membantu meningkatkan eksposur dan menarik lebih banyak peserta dari luar daerah.

Untuk mewujudkan sport tourism yang berkelanjutan, PHRI Garut juga berencana menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai mitra utama. Menurut Deden, kerja sama ini bertujuan untuk menyusun kalender event olahraga tahunan yang dapat menarik wisatawan.

“Kami ingin ada sinergi antara PHRI dan KONI untuk menciptakan event olahraga berskala regional atau nasional. Dengan begitu, hotel dan restoran tetap bisa mendapatkan pelanggan meskipun tanpa acara pemerintahan,” jelasnya.

Deden mencontohkan beberapa event yang bisa digarap bersama KONI, seperti Garut Trail Run, Tour de Garut (balap sepeda), dan Kejuaraan Surfing di Pantai Santolo. Jika event-event ini rutin diadakan, maka akan ada peningkatan jumlah wisatawan dan berdampak positif bagi perekonomian daerah.

Di samping itu, KONI juga memiliki jaringan dengan berbagai komunitas olahraga, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang bisa membantu menarik peserta dan sponsor untuk event-event sport tourism di Garut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper