Bisnis.com, CIREBON - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka akan menjadi titik keberangkatan bagi 28 kelompok terbang (kloter) jemaah haji dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Direktur Utama PT BIJB Muhammad Singgih menegaskan seluruh sistem dan personel di Kertajati telah dipersiapkan secara maksimal untuk menyambut musim haji 2025.
Menurutnya, pelaksanaan layanan haji tidak berbeda signifikan dari tahun lalu, sehingga pengalaman sebelumnya menjadi pijakan penting dalam perbaikan dan peningkatan mutu layanan.
“Persiapan tahun ini kita lakukan secara menyeluruh. Mulai dari koordinasi dengan maskapai, pengelolaan terminal keberangkatan, hingga penanganan khusus bagi jemaah lanjut usia. Semua sudah kami simulasikan,” ujar Singgih, Selasa (22/4/2025).
Salah satu perhatian khusus dalam operasional tahun ini adalah pelayanan kepada jemaah berusia lanjut. PT BIJB, kata Singgih, telah menyiapkan jalur khusus, kursi roda, hingga tenaga pendamping untuk memudahkan mobilitas lansia di dalam terminal.
Hal ini selaras dengan meningkatnya jumlah jemaah berisiko tinggi yang akan berangkat dari bandara tersebut.
Baca Juga
“Karena banyak jemaah yang masuk kategori lansia, kita prioritaskan kemudahan akses dan layanan pendampingan. Ini bagian dari komitmen kami untuk menjadikan Kertajati sebagai bandara yang ramah dan manusiawi,” jelasnya.
Selain itu, berbagai fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, konter check-in, hingga gate boarding telah disesuaikan agar tidak menimbulkan antrean panjang atau penumpukan jemaah.
Sebelum memasuki masa operasional haji, Bandara Kertajati juga menjadi simpul penting selama arus mudik Lebaran 2025. Singgih mengungkapkan, meski jumlah penumpang tahun ini menurun dibandingkan 2024, namun proses pelayanan berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Menurut data internal BIJB, jumlah tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata harian penumpang reguler yang berada di kisaran 500 orang. Artinya, lonjakan penumpang musiman masih menjadikan bandara ini sebagai alternatif pilihan masyarakat.
"Selama periode mudik, kami mencatat ada lebih dari 12 ribu penumpang yang dilayani. Memang terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu, tetapi dari sisi operasional berjalan tertib dan aman,” ucapnya.
Di luar musim puncak seperti haji dan Lebaran, Bandara Kertajati terus melayani rute penerbangan reguler ke beberapa destinasi penting. Saat ini, penerbangan harian dilayani menuju Denpasar (Bali) dan Balikpapan.
Sementara untuk rute internasional, Scoot Airlines mengoperasikan penerbangan ke Singapura dua kali dalam sepekan.
“Kami berharap dalam waktu dekat frekuensi dan jumlah rute bisa bertambah. Itu sedang kami upayakan bersama sejumlah maskapai,” kata Singgih.
Ia menambahkan, posisi strategis Kertajati yang berada di tengah-tengah jalur ekonomi Pantura dan selatan Jawa Barat menjadi nilai jual utama dalam menggaet operator penerbangan.
Selain melayani penumpang, Bandara Kertajati juga tengah mempersiapkan pengoperasian fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO).
Fasilitas ini dijadwalkan aktif pada semester kedua tahun 2025 dan diharapkan mampu menjadi pusat industri kedirgantaraan baru di wilayah Jawa Barat.
“Kita sudah siapkan lahan seluas 80 hektare khusus untuk MRO. Ini bukan hanya untuk mendukung aktivitas bandara, tapi juga membuka peluang besar bagi investasi industri aviasi di daerah,” tutur Singgih.
Ia optimistis kehadiran MRO akan menarik minat operator maskapai, teknisi, hingga tenaga kerja lokal. PT BIJB telah menjalin komunikasi dengan sejumlah mitra strategis untuk memastikan kesiapan teknis dan logistik sebelum mulai beroperasi.
