Bisnis.com, BANDUNG--Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menerima kunjungan kehormatan Gubernur Provinsi Sichuan, China, Shi Xiaolin.
Herman berharap pertemuan pekan lalu tersebut dapat semakin mempererat tali silaturahmi antara kedua pemerintah daerah dalam ikatan Sister Province. "Apalagi pertautan antara Jabar dan Sichuan sudah berjalan cukup lama sejak tahun 2015," katanya, Rabu (30/4/2025).
"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini antara Sichuan dengan Jabar sebagai Sister Province bisa lebih optimal lagi, terutama berdampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat baik di Sichuan maupun Jawa Barat," tuturnya.
Sekda Herman Suryatman menyebut Jabar sebagai kawasan potensial mulai dari sisi sumber daya alam, sumber daya manusia, industri, manufaktur, pangan, termasuk juga sosial budaya.
Beberapa sektor yang bisa dipertimbangkan untuk kerja sama antara lain di bidang pendidikan, dimana Herman akan menyambut baik program beasiswa ataupun edu fair yang melahirkan ruang bagi pelajar, mahasiswa, maupun guru untuk mengembangkan potensinya.
"Sektor pendidikan, kami sangat tertarik karena China salah satu negara dengan kemajuan pendidikan yang luar biasa, termasuk soal riset. Sehingga bisa mengimbangi laju perkembangan negara-negara Barat dengan teknologi yang tak kalah canggih," katanya.
Baca Juga
"Kuncinya kami melihat ada sektor pendidikan, makanya kami tertarik memperluas kerja sama di sektor pendidikan," tambah Herman.
Bidang kerja sama lain yang akan didorong dengan Provinsi Sichuan, yakni di bidang logistik dan konektivitas atau transportasi. "Saat ini kami memiliki jalur kereta cepat Whoosh, ke depan kami juga mendorong reaktivasi jalur kereta api di beberapa kabupaten kota sehingga bisa saling terkoneksi dengan moda kereta api," ucapnya.
Herman juga menyebut Jabar memiliki Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Ia berharap bisa dibuka jalur penerbangan langsung dari dan ke Sichuan.
Selain itu, terkait investasi, pada 2024, Jabar masih tertinggi secara nasional, dengan total investasi Rp251,14 triliun. Realisasi investasi itu terdiri dari penanaman modal asing (PMA) Rp149,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp101,54 triliun.
Adapun salah satu tren investasi yang mulai bertumbuh, ujar Herman, yakni industri otomotif berbasis listrik. Salah satu perusahaan asal China yang sudah berinvestasi di kawasan Subang, adalah pabrikan kendaraan listrik BYD.
"Kami berharap kerja sama dengan Provinsi Sichuan bisa ditingkatkan. Soal industri investasi, kami mempunyai beberapa kawasan potensial," ucap Herman.
"Kami sudah melakukan deregulasi dan debirokratisasi sehingga layanan perizinan di Jabar akan lebih cepat, sederhana, mudah, dan aman," katanya.
Tak cuma itu, sektor lain yang bisa didorong, yakni peningkatan kerja sama di bidang budaya dan pariwisata.
"Provinsi Jawa Barat memiliki kekayaan budaya dan destinasi pariwisata yang luar biasa, salah satu yang terbaik se-Indonesia, seperti halnya Sichuan yang juga punya potensi budaya dan pariwisata yang juga luar biasa," ucapnya.
Maka kerja sama salah satunya dengan mendorong kunjungan wisata dari Sichuan ke Jabar ataupun sebaliknya, apalagi Jabar mempunyai BIJB Kertajati.
"Maka kami berharap hubungan antara Pemda Provinsi Jabar dan Provinsi Sichuan bukan hanya hubungan diplomasi yang hanya dinaungi Sister Province, tapi juga ada hubungan batin yang kuat sehingga kami yakin akan memberikan manfaat positif untuk kedua belah pihak," ucap Herman.