Bisnis.com, CIREBON - Layanan kereta api kelas bisnis di Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon sudah menunjukkan tren penurunan sebelum PT KAI (Persero) menyetop layanan kelas tersebut pada 15 Juli 2024.
Pada semester I 2025, hanya 39.540 penumpang yang tercatat menggunakan layanan kelas bisnis dari seluruh stasiun di wilayah tersebut atau kurang dari 4% dari total keberangkatan.
Angka itu jauh tertinggal dibanding kelas ekonomi yang masih menjadi tulang punggung perjalanan dengan jumlah penumpang mencapai 723.937 orang, dan kelas eksekutif yang dilayani untuk 265.056 pelanggan.
Data tersebut memperkuat alasan internal KAI pusat dalam mengambil keputusan strategis: menghapus kelas bisnis demi efisiensi layanan dan penyesuaian dengan pola permintaan masyarakat.
Manager Humas Daop 3 Cirebon Muhibbuddin menjelaskan ttotal pelanggan kereta api yang berangkat dari wilayah Daop 3 sepanjang Januari hingga Juni 2025 mencapai 1,02 juta orang.
Sementara itu, penumpang yang turun di wilayah kerja Daop 3 berjumlah 1 juta orang, sehingga total arus pelanggan mencapai 2,02 juta selama semester pertama tahun ini.
Baca Juga
“Secara keseluruhan, terdapat peningkatan 3,6 persen dibandingkan semester I 2024 yang mencatat 1.958.321 penumpang. Tapi untuk kelas bisnis, memang jumlahnya terus menurun dari tahun ke tahun. Itu menunjukkan perubahan pola preferensi pelanggan,” kata Muhibbuddin.
Jika ditelusuri secara bulanan, jumlah pelanggan kereta api dari stasiun-stasiun Daop 3 relatif fluktuatif. Januari mencatat 169.624 penumpang, disusul Februari 144.341 dan Maret 130.989.
Puncak arus terjadi pada Juni 2025 dengan 202.550 pelanggan, bertepatan dengan liburan sekolah. Namun demikian, tidak ada lonjakan signifikan di kelas bisnis.
“Lonjakan pada Juni sebagian besar terjadi di kelas ekonomi dan eksekutif. Sementara bisnis tetap datar. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengarah ke layanan yang lebih ekstrem: memilih harga murah atau kenyamanan penuh,” jelas Muhib.
Lima besar stasiun dengan angka keberangkatan tertinggi di wilayah Daop 3 antara lain Stasiun Cirebon dengan 404.014 pelanggan, Stasiun Cirebonprujakan 182.214 pelanggan, Stasiun Jatibarang 142.287, Stasiun Brebes 109.153, dan Stasiun Haurgeulis 70.216 penumpang.
Layanan kelas bisnis selama ini berada di tengah-tengah, yakni, sedikit lebih nyaman dari ekonomi, namun tak semewah eksekutif. Di tengah tren pergeseran gaya hidup masyarakat urban yang mengutamakan kecepatan dan kepraktisan, kelas bisnis kerap dianggap ‘nanggung’.
Hal itu menjelaskan kenapa jumlah penggunanya semakin tergerus.
“Fungsi kelas bisnis sekarang sudah tumpang tindih. Penumpang ekonomi premium bisa mendapatkan kenyamanan yang sebanding, sedangkan mereka yang benar-benar mengutamakan kenyamanan langsung beralih ke eksekutif,” ungkap Muhibbuddin.
Selain memantau penumpang per kelas, Daop 3 Cirebon juga menekankan peningkatan mutu layanan secara menyeluruh.
Salah satu langkah yang sudah diterapkan ialah pengoperasian gerbang pemindai wajah (Face Recognition Gate) untuk mempercepat proses boarding dan menekan antrean. Tak hanya itu, layanan air minum gratis kini tersedia di Stasiun Cirebon dan Cirebonprujakan, serta sejumlah renovasi fasilitas umum stasiun juga tengah berjalan.
“Kami tidak hanya fokus pada jumlah penumpang, tetapi juga pengalaman perjalanannya. Ini bagian dari upaya kami menjadikan kereta api sebagai moda yang tidak sekadar efisien, tetapi juga menyenangkan,” tambahnya.
Ketepatan waktu kereta api juga menjadi perhatian serius. Selama enam bulan pertama tahun 2025, KAI Daop 3 mencatat rata-rata ketepatan waktu kedatangan sebesar 96,90%. Capaian ini, menurut Muhib, merupakan hasil konsistensi seluruh jajaran di lapangan yang terus menjaga standar operasional.
Dengan berakhirnya era kereta kelas bisnis, manajemen KAI berharap konsolidasi layanan ini bisa membawa peningkatan kualitas, sekaligus menyederhanakan pilihan bagi pelanggan. Di sisi lain, wilayah Daop 3 tetap menyiapkan berbagai langkah adaptif agar semua segmen pelanggan tetap merasa terlayani.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada para pelanggan kelas bisnis yang selama ini setia. Ke depan, kami pastikan seluruh layanan yang ada akan lebih terintegrasi, efisien, dan sesuai kebutuhan masyarakat,” pungkas Muhib.