Bisnis.com, TASIKMALAYA — Jiwa enterpreneur memang perlu diasah untuk menemukan usaha apa yang tepat untuk digeluti. Hal itu yang dilakukan oleh Indrayana Hasan Rohman yang terus mempertajam insting wirausahanya.
Hasan bersama sang istri memang sudah membangun usaha bersama sejak 2015 lalu. Keduanya membangun usaha hijab dengan pelbagai tantangan yang mereka lalui.
Tahun demi tahun, usaha hijabnya itu tak kunjung menunjukkan tren yang menggembirakan. Usai 3 tahun berjuang meningkatkan penjualan hijabnya, keduanya malah menemukan usaha lain yang tak diduga pada 2018.
Berawal dari coba-coba, ia bersama sang istri membuat dessert untuk cemilan keluarga. Dalam momen itu, istri dari Hasan mengunggah dessert hasil buatannya ke platform sosial media.
“Dari sana ternyata banyak yang pesan teman-teman dari istri saya,” ungkap dia kepada Tim Jelajah Pesona Jabar Bisnis Indonesia.
Dengan skema preorder, ia mulai memenuhi pesanan yang banyak datang dari rekan dan keluarganya.
Baca Juga
“Saat itu [usaha] hijab masih jalan, akhirnya kita putuskan untuk fokus di sini, kita jual-jualin aja di pasar kaget, diobral,” ungkapnya.
Saat itu, ia membandrol dessert buatannya Rp13.000/pcs. Pesanan demi pesanan terus berdatangan yang membuat keduanya akhirnya memutuskan untuk menjajakan produknya di aplikasi pesan makan instan.
“Karena dulu belum bisa kirim jauh-jauh, kita coba daftarkan di go-food sama Grab Food,” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, dengan jenama Yayang, ia terus meningkatkan invasi dengan menciptakan banyak varian produk. Mulai dari dessert box, donat, roti, coklat dan roti kering.
“Yang paling laris di sini Coklat Dubai,” ungkapnya.
Dengan dibantu 35 orang karyawan, ini ia merambah dunia penjualan langsung di salah satu platform social commerce.
Dari sana perubahan drastis terjadi dalam bisnisnya. Sejak November 2024 ia fokus untuk live sales berdua dengan istrinya. Mulanya ia justru dapat inspirasi untuk menerapkan sistem penjualan tersebut saat melihat penjual lain yang sangat aktif di platform tersebut.
“Dulu saya berdua sama istri, live 2 jam 2 jam,” ungkapnya.
Ia membandingkan, omzet yang didapat sebelum dan sesudah menggunakan platform social commerce dalam penjualannya cukup signifikan. Saat berjualan konvensional omzet yang didapat mencapai Rp50 juta hingga Rp60 juta.
“Setelah live sales, omzet mencapai Rp150 juta sampai Rp200 juta,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga kini aktif menjual produk makanannya ini ke mini market yang ada di kotanya, Tasikmalaya. Indrayana mengatakan, saat ini pihaknya menggandeng JNE sebagai mitra pengiriman produk-produknya ke penjuru Indonesia.
“Paling banyak itu Coklat Dubai, Kue Kering, Dessert dan selai untuk roti,” kelasnya.
Berita ini merupakan bagian dari publikasi program Jelajah Pesona Jabar yang didukung oleh Bank Indonesia Perwaklan Jawa Barat, Bank BJB, dan JNE.