[caption id="attachment_289176" align="alignright" width="300"] (ilustrasi/reuters)[/caption] Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Berangkat dari beban moril akan minimnya kesempatan para anak muda berprestasi di Indonesia untuk ikut bersaing sebagai salah satu tenaga sumber daya manusia (SDM) andal dibidangnya, membuat Samuel Tarigan akhirnya harus terjun langsung mencoba menumbuhkan sebuah industri pendidikan yang diharapkan dapat lebih baik. Dia mengungkapkan banyak kesempatan yang dilihatnya dapat menjadi salah satu pendorong meningkatnya perekonomian negara, tetapi semua itu masih dikuasi oleh tenaga asing. Selain itu, berbagai gambaran akan para akademis (sarjana) yang lebih percaya diri membawa kerusakan daripada kemajuan, juga menjadi salah satu yang membuat Samuel untuk lebih yakin membangun suatu perguruan tinggi yang saat ini dikenal dengan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), pada 2002 lalu. Menurutnya terdapat beberapa permasalahan pada para akademisi di Indonesia ini. Pertama adalah masalah kompetensi yang harus dibenahi dimana teknis serta kemampuan mereka harus ditingkatkan agar mampu bersaing lebih jauh dengan para akademisi dari negara lainnya bahkan dari negara tetangga, Malaysia. Kedua yaitu permasalahan karakter dari sebuah etos kerja, tanggung jawab, serta cara menyikapi masalah yang belum ditekankan oleh sebuah institusi atau perguruan tinggi. Padahal, dirinya menilai dalam sebuah jangka panjang, karakter seseorang jelas lebih menentukan daripada sebuah kompetensi dimana semangat dan tanggung jawab adalah kunci untuk meraih sebuah keberhasilan hidup. “Selain pendekatan kognitif dan afektif yang harus dilakukan, pendekatan secara spiritual menjadi satu cara yang baik ketika seseorang harus mengerti bahwa ada kesempatan yang berbeda. Mereka harus bisa mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif,” katanya saat ditemui Bisnis. Berjalan hampir sebelas tahun dengan semua bekal tersebut, membuat Samuel dengan ITHB yang dibangunnya disambut dengan baik sehingga saat ini dapat menjadi perguruan tinggi yang setiap tahunnya menghadirkan ratusan lulusan akademis bernilai sempurna. Selain kualitas yang semakin memuaskan, ITHB terus menghadirkan para sarjana baik dalam segi kuantitas dan kualitas yang siap masuk menjadi SDM terbaik dalam masing-masing industri bergengsi baik nasional juga internasional. Namun, dibalik itu semua ada tugas yang dianggapnya dapat menjadi tantangan. Sebagai perguruan tinggi berstatus swasta, Samuel dituntut untuk terus membuktikan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya dapat terus lebih baik sehingga tidak ada perbedaan khusus antara ITHB dan perguruan tinggi swasta bahkan negeri lainnya di Bandung juga di Indonesia secara nasional. Tantangan ini disambutnya dengan berbagai cara yaitu salah satunya adalah menghadirkan tenaga pengajar yang mengerti visi misi ITHByang sebelumnya telah disebutkan atau dalam artian tidak hanya unggul dalam kompetensi yang para dosen tersebut punya. “Pengajar atau dosen dalam sebuah perguruan tinggi adalah contoh atau guru bagi para anak didik mengejar kesuksesan hidup,” ujarnya. (k31/ija)
Samuel Tarigan: Mendidik dengan Pendekatan Karakter dan Spiritual
[caption id=attachment_289176 align=alignright width=300] (ilustrasi/reuters)[/caption]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium