Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dedy Widjaja: Konsisten Geluti Dunia Bisnis yang Dipahami

[caption id=attachment_457087 align=alignleft width=300] (istimewa)[/caption]
(istimewa)
(istimewa)

[caption id="attachment_457087" align="alignleft" width="300"] (istimewa)[/caption] Jiwa wirausaha melekat kuat pada Dedy Widjadja Dharma. Menyadari prestasi sekolah yang kurang baik, lelaki kelahiran Bandung, 23 September 1948, ini merasa berbisnis adalah masa depan yang akan membawa kesuksesan bagi dirinya. Lulus sekolah menengah atas 1967, Dedy mencoba merintis bisnis dengan membuka sebuah bengkel, tetapi usaha ini bertahan beberapa tahun saja. Lalu dia mencoba untuk menjadi seorang karyawan di salah satu perusahaan berbasis telekomunikasi itupun tidak lama. Dijalani juga peruntungan lain di daerah Cirebon dengan menjadi bagian dari perusahaan agribisnis yang berjalan kurang dari 5 tahun. Dalam kondisi yang tidak menentu. Dedy berpikir jalan untuk menggeluti wirausaha. Saat itu, dia melihat bahwa industri otomotif sedang tumbuh, dan tertantang untuk jembali menggeluti usaha yang terkait dengan dunia otomotif. “Sekitar 35 tahun lalu, saya melihat dunia otomotif Indonesia akan booming dimana kendaraan build-up bermunculan. Akan tetapi, pemerintah mengeluarkan peraturan dimana perakitan harus dilakukan di Indonesia,” katanya kepada Bisnis. Dedi jeli menyikapi kebijakan tersebut sebagai salah satu peluang masuk dan berkontribusi sebagai industri otomotif lokal. Dengan keyakinan penuh, dia memasok komponen otomotif meskipun nilai tersebut masih kecil. Dedy akhirnya terus melakoni bisnis industri otomotifnya. Terlebih lagi, berdasarkan informasi yang didapatnya, industri otomotif kala itu setiap tahunnya tumbuh 10%-20%. Persaingan yang masih sehat dan kesempatan yang terbuka sangat lebar akhirnya menunjukan bahwa inilah waktu yang tepat bagi dirinya untuk memberanikan diri agar dapat lebih mandiri sebagai pengusaha swasta dan tidak terkait dengan pihak pemerintah. “Kuncinya tetap geluti bidang yang sudah kita pahami, jangan masuki dunia industri yang baru kecuali kita siap untuk kembali belajar dari nol.” Pabrik pertamanya adalah pabrik kecil yang terletak di Jalan Rajawali Kota Bandung dengan produksi komponen otomotif. Secara pasti, dia mampu melebarkan sayap pabrik ke kawasan Cimahi, Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Purwakarta. Saat ini, Dedy menyadari tantangan semakin berat karena iklim investasi jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, ketika persaingan dirasakan tidak sehat dan pemain industri komponen yang sangat banyak. Meski demikian, Dedy menilai industri otomotif masih akan terus berkibar hingga beberapa tahun kedepan. Dia mengungkapkan industri motor akan dapat terus bertahan hingga 2018. Sementara untuk industri otomotif mobil, masih menyisakan banyak waktu untuk berkembang lebih pesat. “Industri otomotif mobil ini akan beralih pada industri mobil hybrid dengan bahan bakar yang penggeraknya menggunakan charge listrik,” tuturnya. Siap atau tidak, pemerintah sedang berusaha menunjang dan ‘memaksa’ industri untuk mulai beralih pada teknologi ini. Hal ini bertujuan untuk mengurangi subsidi APBN, dan mengatasi persoalan energi. Agresif Berorganisasi Guna mendukung perkembangan bisnisnya, Dedy sangat menyadari pentingnya dalam berorganisasi. Dia merasakan banyak manfaat mulai dari mengasah kemampuan manajerial, memperluas relasi bisnis, dan semua pihak yang terkait di perusahaan. Saat ini ini Dedy menjabat sebagai Ketua Umum DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat periode kedua 2010-2015. Dalam aktivitas organisasi, Deddy mengaku menimba ilmu dan pengalaman dari penjumpaannya dengan banyak orang dengan berbagai karakter dan latar belakang. Hal ini membuat dirinya semakin aktif bersosialisasi. "Di organisasi saya dapat belajar memimpin, dipimpin, dan terpimpin. Menjadi yang memimpin adalah seni tersendiri untuk bisa menjadi patron sekaligus dirigen dalam harmonisasi organisasi. Menjadi yang dipimpin juga memerlukan ketaatan terhadap aturan, toleransi terhadap perbedaan dan sikap sportif dalam menyikapi kompetisi. Sedangkan menjadi yang terpimpin sangat memerlukan kedisiplinan, kerendahatian, dan loyalitas," ungkap Dedy. Tak jauh berbeda dengan kepemimpinannya di organisasi, Dedy selama ini menerapkan team work management di dunia usaha yang dia pimpin. "Apabila saya bertipe one man show, maka jangankan dengan aktivitas yang begini banyak, memimpin  satu Perusahaan pun saya pasti tidak sanggup," katanya. “Melalui Apindo kami bisa mengawal 8.000 pengusaha aktif dan non-aktif di Jabar.” Dedy mengaku memimpin wadah bagi para pengusaha tersebut tentu bukanlah perkara yang gampang, berbagai masalah dan bala bantuan diharapkan dapat terus mengalir dari Apindo. Berbagai hal harus diayomi, kesulitan listrik, masalah pengelolaan limbah, pungutan liar yang entah dari mana, dan berbagai permasalahan izin merupakan hal-hal yang kompleks dan kerap dialami oleh para pengusaha. Berbagai jalan keluar dan loba dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah harus terus dilakukannya agar pasar dapat terbuka dan roda perekonomian terus berputar. “Pengusaha menjadi pihak yang terus dibebani, beban listrik, beban harga BBM, beban jalan tol yang terus naik, secara tidak langsung mendongkrak biaya produksi. Hasilnya, harga suatu barang produksi yang jatuh ke tangan masyarakat pun akan semakin mahal,” katanya. Sementara itu, Asean Economic Community sudah di depan mata, berbagai barang produksi siap masuk dengan persaingan harga yang semakin berkejar-kejaran. “Jika dari segi harga produk lokal ini tidak bisa menguasai pasar di rumah sendiri, lalu apa bisa bersaing dengan produk luar yang memberikan kualitas lebih dengan harga cukup rendah? Kalau sudah mati, pilihannya bisa jadi tutup dan PHK,” ujarnya.(Adi Ginanjar Maulana/Ria Indhryani) BIO DATA Nama Lengkap           :   Dedy Widjaja Dharma Nama Panggilan         :   Dedy Jenis Kelamin              :   Laki-laki Tempat, tanggal lahir  :   Bandung, 23 September 1948 Profesi                          :   Pengusaha Nama Organisasi        :   DPP APINDO Jawa Barat Jabatan/Posisi            :   Ketua Alamat Organisasi      :   Puteraco Gading Regensi, Jl. Gading Utama K-3, Jl. Soekarno-Hatta Bandung Telepon                        :   (022) 730 3029 Fax                               :   (022) 732 3131   Daftar Kepemilikan Perusahaan   : PT. Berdikari Metal Engineering Jl. Industri III No. 6, Leuwigajah, Cimahi 2.    PT. Indta Pratama Jaya Jl. Raya Kawasan Industri MM 2100 Desa Ganda Mekar, Cibitung, Bekasi 3.    PT. Yudistira Jl. H. Wahab Affan  Km. 28, Pondok Ungu, Bekasi 17132 4.    PT. Dharma Tungga Jl. Kelapa Nias Raya Blok GN 1 No. 30-31 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Daftar Aktivitas Organisasi   : 1.    Ketua DPP APINDO Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2005 – 2010 dan Tahun 2010 – 2015 Wakil Ketua Umum KADIN Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2008 - 2013 Ketua Umum GP Farmasi (Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia) Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2008 - 2010 Ketua Umum PPIC (Perhimpunan Persahabatan Indonesia China) Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2007 – 2010


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper