Bisnis.com, SURIAH - Penduduk di Douma, pinggiran Damaskus, Suriah berbuka puasa bersama di atas meja berwarna-warni dengan dikelilingi oleh reruntuhan bangunan, di tengah kota.
Meja-meja berisi makanan di jalanan kota tersebut, merupakan pemandangan langka. Makanan tersebut ditata dalam barisan di antara reruntuhan bangunan saat matahari terbenam.
"Kami biasanya berhati-hati untuk menyelenggarakan acara semacam itu karena serangan udara, tapi kami mengambil keuntungan dari kesepakatan de-eskalasi terbaru," kata seseorang dari Yayasan Adaleh, yang menyelenggarakan acara buka puasa bersama tersebut, dikutip dari BBC.
Serangan udara dan darat telah menyebabkan kerusakan parah pada kota tersebut. Hal itu menyebabkan harga makanan di Suriah sangat meningkat.
Makanan untuk berbuka puasa biasanya disiapkan di bagian lain, Ghouta Timur, dan dibawa ke Douma yang telah dikepung selama empat tahun, kata orang dari Yayasan Adaleh tersebut.
Seorang penduduk kota yang menghadiri acara buka puasa tersebut mengatakan penduduk yang hadir mencapai ratusan orang. Sebelumnya mereka akan berbuka puasa seperti ini namun acara tersebut "tersembunyi di masjid-masjid, takut ditembaki," ujar pengunjung tadi.
"Saya tidak tahu betapa emosionalnya saya, jika berada dalam posisi mereka," kata seorang teknolog medis Suriah yang men-tweet foto-foto tersebut, dengan menyebutnya sebagai "Hidup meski mati hari ini di Douma."
Salah satu pengguna Twitter menyebut makanan tersebut sebagai "Pahlawan Buka Puasa". Cuitan lain mengatakan, "Terlepas dari keadaan yang sulit, orang-orang ini bergantung pada kehidupan dan mengajarkan pelajaran dalam ketekunan."