Bisnis.com, MONACO - Topan Harvey, yang menerjang Texas dan Louisiana dengan hujan lebat bulan lalu, ditaksir menimbulkan kerugian antara US$25-30 miliar (sekitar Rp328,7-394,5 triliun) bagi perusahaan asuransi, menurut perusahaan Jerman Munich Re pada Minggu (10/9) waktu setempat.
"Itu perkiraan besar. Biayanya bisa naik sedikit, tapi tidak terlalu jauh," kata Torsten Jeworrek, anggota dewan direksi manajemen Munich Re, di Monaco.
Kerugian atas kerusakan karena Topan Harvey, yang menghantam daratan Texas pada 26 Agustus sebelum kembali ke laut dan kemudian melanda Louisiana, berkisar antara US$50 miliar (sekitar Rp657,4 triliun) hingga paling besar US$100 miliar (sekitar Rp1,314 kuadriliun).
Namun, tidak semua properti diasuransikan atau diasuransikan secara penuh.
Selain itu, kebijakan asuransi properti di Amerika Serikat (AS) tidak mengganti kerugian banjir. Banyak pemilik rumah tidak mengambil asuransi banjir yang terpisah dari pemerintah.
Houston dan wilayah sekitarnya mengalami banjir besar yang tidak hanya merusak rumah dan mobil, namun juga jalanan dan jembatan. Sebanyak 42 orang tewas dalam Badai Harvey, demikian AFP.
Kerugian Asuransi Topan Harvey Dilaporkan Mencapai Rp394,5 Triliun
Kerugian atas kerusakan karena Topan Harvey, yang menghantam daratan Texas pada 26 Agustus sebelum kembali ke laut dan kemudian melanda Louisiana, berkisar antara US$50 miliar (sekitar Rp657,4 triliun) hingga paling besar US$100 miliar (sekitar Rp1,314 kuadriliun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium