Bisnis.com,BANDUNG--Wacana penerapan biaya bagi kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta didukung para pengusaha logistik.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Barat M Nuh menilai jika wacana masuk Jakarta berbayar diterapkan demi mengatur kelancaran arus barang para pengusaha logistik bisa memberikan dukungan.
“Sah-saja itu diterapkan jika untuk kepentingan kelancaran barang. Memang yang jadi masalah bagi angkutan logistik menuju Jakarta itu jumlah kendaraan pribadi yang jauh lebih banyak,” katanya pada bisnis, Selasa (27/3/2018).
Menurutnya akibat arus lalu lintas yang sering macet setiap hari di ruas DKI, pengiriman barang dari Bekasi hingga Priok bisa lebih dari tiga jam. Nuh menghitung normalnya, kendaraan logistik dari Bekasi hingga Jakarta mencapai dua jam saja.
“Tapi memang bukan hanya perkara berbayarnya saja, penataan arus untuk barang juga harus diatur,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana akan menerapkan jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing/ERP) di sekeliling wilayah DKI Jakarta pada 2019. Dengan kebijakan ini, kendaraan pribadi yang melintas masuk ke wilayah DKI Jakarta melalui jalan utama harus membayar.