Bisnis.com, BANDUNG - Okupansi hotel di Jawa Barat pada Februari 2018 mengalami kenaikan ketimbang bulan Januari 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dody Herlando mengatakan, okupansi hotel berbintang pada Februari mencapai 53,47% atau naik 4,13% ketimbang Januari yang mencapai 49,34%.
Namun demikian, kenaikan hotel tersebut tak merata. Artinya, hotel kategori bintang dan hotel nonbintang tak sebanding jumlah okupansinya. Hotel berbintang masih lebih tinggi ketimbang hotel nonbintang.
"Okupansi hotel berbintang naik sebesar 4,94%. Okupansi tertinggi berasal dari hotel bintang 2 dan terendah hotel bintang 1," kata Dody, Senin (2/4).
Adapun untuk hotel nonbintang sebesar 30,58% atau turun 0,15% dibanding Januari 2018 yang tercatat 30,73%. Kelompok kamar 10-24 menjadi okupansi paling tinggi di kategori hotel nonbintang. Sementara terendah pada kelompok kamar 25-40.
Sementara rata-rata lama tamu menginap, kata dia, yaitu 1,73 hari untuk hotel berbintang dan 1,27 hari di hotel nonbintang. Tamu asing masih banyak di hotel berbintang dengan lama menginap rata-rata selama 3,84 hari dan 1,47 hari di nonbintang.
Selain itu, tamu Indonesia rata-rata lama menginap selama 1,63 hari di hotel bintang dan 1,27 hari di nonbintang.
Dody mencatat, adanya kenaikan yang tak seimbang ini perlu dievaluasi. Hotel nonbintang perlu adanya peningkatan disamping hotel berbintang yang memang menjadi tulang punggung pariwisata. "Karena bisnis ini merambah sampai ke ekonomi lemah," ucapnya.