Bisnis.com, BANDUNG--Kedutaan Besar Amerika Serikat memberikan beasiswa program magister (master/S2) dan program pertukaran non-gelar Community Initiative Programme untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Kedua jenis beasiswa tersebut diberikan melalui mekanisme Fulbright yang dikelola American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).
“Kami sangat bangga atas kemitraan kuat dan strategis antara Indonesia dan AS. Pentingnya kerja sama ini ditunjukkan dengan peningkatan berbagai kerja sama pendidikan, profesional dan kebudayaan,” kata Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Marie Royce.
Hal itu disampaikannya dalam resepsi memperingati 70 tahun hubungan Indonesia-AS bidang pendidikan dan kebudayaan di Museum MACAN, Jakarta, Selasa (17/6/2019) malam.
Beasiswa program S2 dan program sertifikat selama satu tahun belajar di community college AS disiapkan untuk empat bidang, yaitu administrasi bisnis, manajemen pariwisata dan hospitality, pendidikan usia dini, dan teknologi informasi.
Menurut Dubes AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr., pemilihan empat bidang keilmuan tersebut berdasarkan saran dari pemerintah dan kolega Indonesia.
Namun, Kedubes AS belum memberikan rincian dana untuk pemberian beasiswa Fulbright tersebut maupun kuota yang disediakan bagi pelajar Indonesia.
Selain beasiswa tersebut, pemerintah AS bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI mengadakan program bersama Indonesia-USA 70th Youth Ambassadors dalam rangka memeriahkan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Program tersebut memfasilitasi 10 duta muda Indonesia berusia 18-25 tahun dari berbagai latar belakang budaya untuk belajar lebih dalam tentang hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat.
“Peringatan 70 tahun (hubungan diplomatik) adalah tentang warga Indonesia dan AS yang bekerjasama, belajar bersama, dan bermimpi bersama untuk mencapai tujuan bersama,” kata Dubes Donovan.
Donovan mengatakan bahwa pemerintah AS akan fokus mengembangkan berbagai program pertukaran pelajar dan kerja sama pendidikan, yang menjadi bagian penting dalam hubungan dengan Indonesia.
Komitmen ini sejalan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang bagaimana fasilitas pertukaran budaya, pendidikan, dan hubungan antarmanusia dapat menciptakan jaringan politik, masyarakat sipil, dan pemimpin pendidikan saat ini dan masa depan, untuk membangun dunia yang bebas dan sejahtera.