Bisnis.com, BANDUNG -- Pengelola Kebun Binatang Bandung memastikan satwa-satwa yang dimilikinya selalu dipantau kesehatannya.
Hal tersebut dipastikan mengingat adanya penyebaran virus corona yang diduga kuat disebarkan oleh hewan seperti kelelawar, monyet dan mamalia lainnya.
Manager Komunikasi Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i menuturkan setiap satwa yang keluar dan masuk akan melalui serangkaian langkah standar yang sudah menjadi standar operasionalnya (SOP).
"Satwa-satwa baru harus masuk karantina minimal tiga minggu. Ini untuk pemantauan dan observasi. Bila terjadi sesuatu yg mencurigakan, satwa disini terawasi dengan lebih teliti karena ruang lingkupnya lebih kecil," kata dia saat dihubungi, Selasa (28/1/2020).
Berdasarkan aturan yang berlaku, setiap satwa yang akan menghuni Kebun Binatang Bandung akan dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sesuai kondisi kesehatan sebelum dikirim.
Sementara itu, hingga saat ini Sulhan mengatakan belum ada satwa baru yang masuk ke Kebun Binatang Bandung. Sedangkan, untuk seluruh satwa yang berada di kawasan Kebun Binatang Bandung rutin dilakukan pengecekan kesehatan
"Ada log book laporan harian keeper penjaga satwa masing-masing (satwa). Dari laporan harian keeper ini bila terjadi sesuatu ketidaknormalan seperti lesu, makan kurang atau gejala lainnya cepat terpantau. Karena laporan ini masuk ke kurator, paramedik dan dokter kami," jelas Sulhan.
Sebelumnya, Lipi menginformasikan penyebaran corona virus ini bisa menyebar dengam cepat. Beberapa di antaranya bisa disebarkan oleh sejumlah mamalia, seperti tikus, kelelawar dan juga primata seperti monyet. (K34)