Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, Gunung Ciremai Rawan Kebakaran

Bupati Kuningan menekankan pentingnya tindakan tegas dan koordinasi lintas sektor untuk pencegahan kebakaran di Gunung Ciremai.
Gunung Ciremai/Antara.Khaerul Izan
Gunung Ciremai/Antara.Khaerul Izan

Bisnis.com, CIREBON - Sekitar 20 persen wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) teridentifikasi sebagai kawasan rawan kebakaran hutan.

Potensi kebakaran tersebut mencapai sekitar 3.000 hektare, mayoritas berupa hamparan semak belukar dan alang-alang yang tersebar di sisi utara dan barat daya gunung.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengatakan, kebakaran hutan tidak hanya dipicu faktor alam, tetapi lebih banyak akibat kelalaian bahkan kesengajaan manusia. Dia meminta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas tanpa toleransi terhadap pihak yang terbukti memicu kebakaran.

“Kebakaran hutan merupakan gangguan serius bagi kelestarian kawasan. Saya titip kepada Kapolres dan jajaran agar bertindak tegas tanpa ampun terhadap oknum yang menyebabkan kebakaran,” ujar Dian, Jumat (15/8/2025).

Pada 2024, kata Dian, sebanyak 629 kejadian kebakaran hutan di Indonesia, menghanguskan lebih dari 283 ribu hektare lahan. Ia berharap, tahun ini kawasan Gunung Ciremai bebas dari insiden serupa.

Menurutnya, kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian hutan harus dilakukan, bukan sekadar acara formal. “Komitmen menjaga lingkungan harus kita tegakkan bersama,” tegasnya.

Dian menekankan, kebakaran hutan memicu kerugian ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk mengantisipasi, dia menginstruksikan penguatan koordinasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix—melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media.

Bupati juga mendorong pembentukan posko kesiapsiagaan dan pemantauan kondisi lapangan secara realtime. 

"Keterlibatan masyarakat sangat krusial, termasuk melakukan piket malam, memanfaatkan kearifan lokal, serta mengedukasi warga agar tidak membakar lahan saat membuka atau membersihkan area," katanya.

Instruksi juga diarahkan kepada camat agar memerintahkan kepala desa dan lurah melakukan langkah preventif pencegahan kebakaran. “Tindakan pencegahan harus jadi prioritas untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Sementara, Anggota DPR RI Rina Sa’adah memaparkan bahwa potensi kebakaran di TNGC berada pada luasan sekitar 3.000 hektare atau 20 persen dari total kawasan taman nasional. Kondisi vegetasi berupa semak dan alang-alang membuat area tersebut rentan terbakar saat musim kemarau.

“Potensi ini terlihat jelas di wilayah utara dan barat daya Gunung Ciremai. Luasannya mencapai 20 persen dari kawasan TNGC,” ungkap Rina.

Dia menjelaskan, sebagian besar wilayah taman nasional berada di Kabupaten Kuningan, sementara sisanya di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon.

Menurut Rina, keberadaan Gunung Ciremai merupakan anugerah besar bagi Kuningan. Oleh karena itu, tanggung jawab menjaga kelestarian hutan harus menjadi komitmen bersama seluruh warga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro