Bisnis.com, BANDUNG — Selain memiliki potensi perikanan air laut, Kabupaten Pangandaran kini tengah mendorong produktifitas budi daya ikan air tawar.
Pangandaran dinilai memiliki kekayaan alam yang besar termasuk mata air yang bisa dioptimalkan dalam budi daya ikan air tawar.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan saat pencanangan Desa Mitra dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran.
Menurut Endin, tiga faktor, yakni sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan permodalan bisa menjadi sumber kesejahteraan masyrakat.
“Kemajuan atau sejahteranya masyarakat suatu desa itu paling tidak dipengaruhi oleh adanya tiga faktor, yang pertama adalah sumber daya alam, yang kedua sumber daya manusia dan yang ketiga itu modal. Bagaimana memadukan sumber daya air dengan teknologi, yang mana tugas Politeknik ini mengembangkan perikanan dan kelautan dan bagaimana cara pengabdian kepada masyarakat”, tuturnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (18/3/2021).
Ia berharap masyarakat dan aparat desa jangan mudah memberikan izin kepada pihak luar karena sumber daya alam dan sumber daya air untuk budidaya ikan cukup bagus.
“Saya berharap di Desa Cintakarya dan Cintaratu ini, sumber daya alamnya dan sumber daya airnya cukup bagus untuk budidaya ikan tawar dan darat. Bagi masyarakat dan aparat desa jangan gampang memberikan izin. Pangandaran itu banyak mata air cukup potensi untuk dikembangkan. Problemnya memang ada dua dimana disamping itu masyarakat kurang memahami teknologi juga kurang modal”, harapnya.
Ia juga meminta kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial tapi juga harus terus berlanjut serta terus memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat khususnya petani perikanan.
“Kegiatan-kegiatan bersama pengabdian antara perguruan tinggi dengan masyarakat itu jangan hanya bersifat seremonial tapi masyarakatnya harus tetap semangat, dan perguruan tinggi politeknik kelautan dan perikanan terus memberikan edukasi sehingga apa yang diharapkan dan tujuan mensejahterakan masyarakat khususnya petani perikanan dapat tercapai”, tegasnya.
Yang menjadi tantangan saat ini dalam upaya mendorong peningkatan produktifitas budidaya ikan air tawar adalah mahalnya harga pakan ikan dan tidak seimbangnya biaya produksi dan hasil produksi.
“Selain itu ada problem lain yaitu di pakan karena mahal termasuk di petani itu pupuk. Kadang-kadang tidak seimbang antara biaya produksi dengan hasil produksi”, pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran menyampaikan bahwa di setiap titik di Kabupaten Pangandaran sangat berpotensi.
“Kami dan tim tentunya dibawah dukungan kelautan dan perikanan, kira-kira mana yang akan dikembangkan. Setelah dilihat, semua bagus titik-titik di Pangandaran semua berpotensi. Kami ingin membuat satu contoh dulu, dan membuka wawasan bersama", ujarnya.(k34)