Bisnis.com, BANDUNG – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kota Bandung berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung dalam mengakselerasi penurunan angka pengangguran dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ketua Umum BPC Hipmi Kota Bandung Ibrahim Imaduddin Islam menyebut bahwa Hipmi tidak sekadar menjadi wadah pengusaha muda, tetapi juga siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi, terutama soal minimnya lapangan kerja dan akses permodalan.
"Problem utama di Bandung saat ini adalah soal ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Hipmi hadir untuk menyambungkan solusi konkret kepada Pemkot Bandung. Kami siap turun langsung, baik melalui pelatihan, permodalan, hingga membentuk ekosistem bisnis baru," ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, Hipmi Bandung saat ini memiliki 457 anggota dan telah menyerap banyak tenaga kerja lokal.
“Setiap pengusaha baru bisa membuka minimal 1-3 lapangan kerja. Ini efek domino yang bisa menjadi solusi jangka panjang bagi Kota Bandung,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya tengah mengembangkan program Venture Builder yang menargetkan lahirnya 1.000 pengusaha muda baru di Kota Bandung serta membantu akses modal.
Baca Juga
“Ini bentuk nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia usaha bisa menciptakan lompatan besar. Hipmi tidak hanya bicara bisnis, tapi juga peran sosial dan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Dan sejauh ini kita sudah menyalurkan kurang lebih Rp2 miliar akses modal untuk pengusaha baru,” tutup Ibrahim.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari Pemkot Bandung. Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyebut pihaknya siap menggandeng Hipmi untuk mendukung program pelatihan dan pembangunan UMKM Center di 30 kecamatan sebagai bagian dari program penurunan angka pengangguran.
“Kami sangat membuka diri untuk kolaborasi ini. Hipmi punya jaringan, sumber daya, dan pengalaman. Kalau kita bisa kerja sama dengan baik, angka pengangguran bisa kita tekan dari 7,4% menjadi 6,4%,” ujar Erwin.
Erwin menuturkan, kolaborasi ini juga akan difokuskan pada penguatan regulasi, akses pasar, dan keterlibatan warga lokal dalam industri. Pemkot Bandung, lanjut Erwin, juga menyoroti pentingnya peran dunia usaha untuk memberi prioritas kerja bagi warga Bandung.
"Mudah-mudahan program kami [Pemkot Bandung] bisa dikolaborasikan. Termasuk kami juga akan mempermudah akses perizinan bagi para pengusaha. Karena Kota Bandung ini butuh energi baru untuk mengurangi angka pengangguran," jelasnya.