Bisnis.com, CIREBON - Industri galangan kapal lokal dari Cirebon mulai menunjukkan taji. PT Hacienda Ocean Industri (HOI), galangan kapal yang berlokasi di kawasan Kejawanan, kini berbenah besar-besaran setelah resmi diakuisisi oleh pengusaha perempuan Martha Stefanie.
Akuisisi tersebut dilakukan pada awal 2024 sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor perkapalan nasional sekaligus menjawab kebutuhan kapal berkualitas tinggi buatan dalam negeri
Martha menyebut, langkah ini bukan semata-mata soal ekspansi bisnis, tetapi juga bentuk komitmen terhadap pemberdayaan tenaga kerja lokal dan pelayanan yang lebih dekat bagi masyarakat maritim, khususnya nelayan di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
“HOI di kawasan nelayan ini diharapkan mampu menolong nelayan kalau ingin memperbaiki kapalnya. Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke Tegal atau wilayah lainnya,” ujar Martha dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Perusahaan yang berdiri sejak 2007 itu memang sudah lama beroperasi di segmen pembangunan dan perawatan kapal. Namun, melalui akuisisi ini, HOI didorong naik kelas dengan penambahan fasilitas, perbaikan manajemen, dan pembenahan sistem operasional agar bisa menjadi market leader di industri galangan kapal nasional.
Galangan kapal ini berdiri di atas lahan seluas dua hektare dan dilengkapi lima lajur dok untuk pembangunan, perawatan, serta konversi kapal.
Baca Juga
Martha mengklaim, HOI kini telah memenuhi standar industri modern, termasuk sertifikasi ISO manajemen mutu, penerapan keselamatan kerja (K3), dan sistem pengelolaan lingkungan yang sesuai regulasi.
"Keputusan untuk mengambil alih HOI adalah bentuk nyata semangat saya membangun negeri melalui sektor strategis maritim. Saya percaya industri ini tidak boleh hanya dikuasai asing atau perusahaan besar luar kota saja," ungkapnya.
Selain memenuhi kebutuhan sektor industri, HOI juga diarahkan menjadi pusat layanan perkapalan yang mendukung kesejahteraan nelayan lokal. Selama ini, nelayan di kawasan pesisir utara Cirebon sering terkendala dalam hal perbaikan kapal akibat terbatasnya fasilitas galangan yang mudah dijangkau.
Dengan keberadaan HOI yang kini dikelola lebih profesional, biaya dan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kapal nelayan diprediksi menurun drastis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menekan beban operasional mereka.
Dari sisi tenaga kerja, Martha menekankan seluruh aktivitas operasional HOI didukung oleh sumber daya manusia lokal yang memiliki kompetensi tinggi di bidang perkapalan.
Ia percaya, tenaga ahli Indonesia memiliki kemampuan teknis yang mumpuni dan mampu bersaing secara global jika diberi ruang dan fasilitas yang layak.
“Saya percaya, jika diberi ruang dan kesempatan, para tenaga ahli Indonesia mampu menciptakan karya yang tak kalah dari luar negeri,” kata Martha.
Langkah Martha juga sejalan dengan strategi hilirisasi maritim nasional yang tengah digencarkan pemerintah. Menteri BUMN dan Kementerian Perhubungan sebelumnya telah menyatakan pentingnya penguatan galangan kapal nasional untuk menekan ketergantungan pada kapal impor.
Menurut Martha, keberadaan galangan kapal lokal seperti HOI akan berperan vital dalam menunjang logistik laut nasional. Terutama di wilayah strategis seperti Pantura Jawa Barat yang memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, perdagangan laut, dan transportasi logistik.
“Dengan infrastruktur memadai dan sumber daya yang terlatih, HOI bisa memainkan peran penting bukan hanya untuk sektor nelayan, tapi juga industri tambang, energi, dan logistik laut yang membutuhkan kapal tug boat dan tongkang berkualitas,” jelasnya.
Selain ambisi bisnis, Martha juga membawa visi sosial yang kuat dalam kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya menjadikan HOI sebagai contoh perusahaan industri berat yang ramah perempuan dan inklusif.
Dirinya berharap kehadiran perempuan di sektor perkapalan dapat memicu perubahan paradigma bahwa industri ini bukan hanya milik laki-laki.
“Ini bukti nyata kalau kaum perempuan dapat menjalankan karier di mana pun, termasuk industri strategis seperti galangan kapal,” katanya.
Ia juga mendorong keterlibatan perempuan di berbagai level organisasi, termasuk bagian teknik, manajemen, dan operasional. Dengan mengusung nilai kesetaraan dan kebermanfaatan, Martha berharap HOI dapat memberi dampak sosial lebih luas bagi masyarakat sekitar.
Ke depan, Martha menargetkan HOI tidak hanya menjadi pemain nasional, tapi juga mampu menembus pasar internasional. Beberapa kerja sama tengah dijajaki dengan mitra dari Asia Tenggara untuk pembangunan kapal pesanan ekspor.
“Saya ingin membawa galangan anak bangsa ini menjadi kelas internasional. Ini bukan sekadar mimpi, tapi rencana nyata,” tegas Martha.