Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wujudkan Kenyamanan Berinvestasi, Apindo Jabar Siap Berkolaborasi Bangun Ekonomi Jabar

Dalam SE disebutkan imbauan Gubernur kepada perusahaan yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 200 orang agar dapat bergabung dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memudahkan koordinasi dan kerja sama berkaitan dengan ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di daerah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan Surat Edaran Nomor 163/KB.05.01.02/Perek tentang Peningkatan Peran Sektor Industri Terhadap Pengembangan Ekonomi Daerah di Jawa Barat.

Dalam SE disebutkan imbauan Gubernur kepada perusahaan yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 200 orang agar dapat bergabung dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memudahkan koordinasi dan kerja sama berkaitan dengan ketenagakerjaan dan hubungan industrial.

Tak hanya itu, Gubernur juga mengimbau kepada perusahaan yang memiliki kegiatan usaha di wilayah Jabar agar memiliki kantor cabang/kantor administratif di wilayah Jabar.

"Kepada perusahaan berskala besar yang berada di wilayah Jawa Barat dan telah memiliki program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) untuk dapat melibatkan para UMKM serta mensinergikan kegiatannya dengan program pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat," tulis SE yang diteken Gubernur Jabar Ridwan Kamil akhir Agustus 2021.

Menanggapi SE tersebut, Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik mengakui SE tersebut merupakan permohononan pihaknya. SE, lanjutnya, didasari oleh keprihatinan begitu banyaknya perusahaan yang relokasi, keluar dari Jabar, pindah ke Jateng atau daerah lain dan tidak terdeteksi atau tercatat dengan baik. Juga banyaknya perusahaan yang tutup, dan tidak terdeteksi atau tercatat dengan baik sebab musababnya.

"Kami berpikir bahwa apabila kami memiliki data perusahaan sebagai anggota kami, maka ada beberapa hal yang bisa kami deteksi lebih awal, kami pelajari, kami petakan dan kami komunikasikan untuk kemudian dicarikan langkah solutif terbaik sehingga bisa kita cegah adanya relokasi maupun penutupan perusahaan," jelas Ning, Selasa (12/10/2021).

Menurut dia, relokasi dan tutupnya perusahaan ini efeknya sangat besar, yaitu naiknya jumlah pengangguran secara signifikan. Apalagi banyak sekali perusahaan yang relokasi dan tutup ini adalah perusahaan padat karya dengan jumlah perusahaan berkisar 150 perusahaan sampai saat ini.

"Hal ini berpengaruh pada jumlah pengangguran terbuka kita pada 2021 berjumlah 2,1 juta atau 24,9 persen dari total pengangguran nasional," ujarnya.

Ning menjelaskan, semakin banyak jumlah karyawan dari perusahaan yang tutup atau relokasi, maka semakin besar juga dampak yang ditimbulkan secara ekonomi di Jawa Barat ini. Karena bukan hanya karyawan perusahaan yang kehilangan pekerjaan, tetapi efek domino dari hal tersebut sangat luar biasa.

"Dari diskusi tersebut dan dari permohonan kami, bapak Gubernur memahami, kemudian dibuatkanlah SE. SE inipun tidak mewajibkan, tetapi lebih ke mengimbau," tambahnya.

Dia mengakui, penambahan anggota pada satu organisasi tidak serta merta terjadi karena SE atau imbauan, namun lebih kepada nilai apa yang bisa ditawarkan kepada calon anggota dan anggota eksisting.

"Jadi sekali lagi ini bukan tentang semata-mata menambah anggota, namun bagaimana menjaga investor tetap stay di Jabar, syukur–syukur mereka bisa menjadi contoh sukses untuk menarik investor yang lain berinvestasi di Jabar, sehingga permasalahan pengangguran bisa teratasi dengan maksimal."

Selain tentang imbauan, SE tersebut juga meminta Apindo membantu Pemerintah Provinsi Jabar dalam beberapa hal lain, di mana sebagian sudah dan akan terus ditindaklanjuti Apindo.

Diantaranya tentang perusahaan yang memiliki kegiatan usaha di wilayah Jabar, agar dapat memiliki cabang/kantor administratif yang berada di wilayah Jabar.

Apindo, kata Ning, melihat ini sebagai suatu yang adil, dan menindaklanjuti, karena bagaimanapun penting untuk Jawa Barat mendapatkan dukungan dari para pengusaha melalui pajak yang disetor untuk pembangunan Jawa Barat.

"Apindo hanya ingin bekerja, bekerja, bekerja, seperti yang disampaikan oleh pak Jokowi. Kami siap berkolaborasi dengan siapapun dalam bekerja, selama memiliki visi yang sama, membangun ekonomi Jabar. Tidak mungkin Jabar ini dikerjakan oleh satu dua organisasi atau satu dua asosiasi saja. Jabar ini terlalu luas, begitu besar, potensinya luar biasa, tantangannya juga sangat besar," katanya.

Menurut Ning, di situasi yang sedang penuh perjuangan untuk pengusaha ini, dibutuhkan kolaborasi serta suasana yang teduh untuk berusaha sehingga bisa bangkit dari pandemi.

"Dalam beberapa kali komunikasi saya dengan beberapa Country Manager beberapa brand produk ternama, saya memperoleh kabar adanya industri yang tidak beroperasi lagi di Vietnam dan sedang mencari tempat tujuan investasi baru. Alhamdulillah Cirebon dan Indramayu termasuk menjadi tujuan investasi tersebut."

Kabar baiknya lagi, perusahaan-perusahaan baru ini adalah perusahaan padat karya sehingga akan menyerap ribuan tenaga kerja, dan memiliki efek domino yang juga besar. "Mari kita bantu investor ini mendapatkan kenyamanan berinvestasi, dan mari kita cari lagi lebih banyak investor untuk masuk di wilayah Jawa Barat. Inilah tugas kita para asosiasi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper