Bisnis.com, GARUT- Libur panjang Maulid Nabi Muhammad pada 5 September 2025 diperkirakan akan dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata.
Di Kabupaten Garut, Agrowisata Tepas Papandayan mulai mencuri perhatian wisatawan sebagai destinasi baru yang menawarkan pemandian air panas dengan nuansa pegunungan.
Berlokasi di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, tempat ini hanya berjarak sekitar 15 menit dari Alun-Alun Cisurupan. Letaknya berada di jalur utama menuju kawasan wisata Gunung Papandayan sehingga mudah dijangkau kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Salah satu alasan Tepas Papandayan cepat populer adalah harga tiketnya yang relatif murah. Wisatawan cukup membayar Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Biaya parkir pun terbilang ringan, yakni Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Untuk mencoba kolam air panas, pengunjung hanya menambah Rp10.000 per orang. Sementara itu, lahan camping disediakan dengan tarif Rp100.000 per tenda, sudah termasuk tiket masuk untuk empat orang.
Dengan demikian, satu keluarga kecil bisa menikmati pengalaman berkemah sekaligus berendam air panas dengan biaya sekitar Rp140.000.
Baca Juga
Selain kolam, fasilitas lain turut mendukung kenyamanan pengunjung, mulai dari musala, toilet bersih, area parkir luas, hingga gazebo untuk bersantai. Tersedia pula kafe yang menyajikan kuliner khas Garut seperti nasi liwet dan sambal cibiuk.
Kolam air panas di lokasi ini menjadi daya tarik utama. Airnya bersumber langsung dari Gunung Papandayan dan didesain bergaya infinity pool, sehingga memberikan ilusi air yang seolah mengalir tanpa batas menuju kaki gunung.
Pagi hari menjadi waktu yang disarankan bagi wisatawan karena kabut tipis menambah kesan magis di area kolam. Sementara sore hari, pengunjung dapat menyaksikan cahaya jingga matahari terbenam yang memantul ke permukaan air. Kondisi ini kerap disebut wisatawan sebagai “golden hour” terbaik di Garut.
Di malam hari, kawasan camping menawarkan pemandangan langit berbintang tanpa gangguan polusi cahaya. Tidak sedikit komunitas pecinta alam dari Bandung maupun Jakarta yang memilih bermalam di lokasi ini untuk menikmati suasana pedesaan dengan latar gunung.
Akses dari Bandung dan Jalur Alternatif
Bagi wisatawan asal Bandung, terdapat dua jalur utama menuju lokasi. Jalur pertama melalui Nagreg-Limbangan-Garut Kota-Cisurupan dengan waktu tempuh sekira tiga jam. Jalur kedua melalui Pangalengan-Cikajang, populer di kalangan pengendara motor karena pemandangannya didominasi hamparan perkebunan teh dan perbukitan hijau.
Bila menggunakan transportasi umum, pengunjung dapat menaiki bus Bandung–Garut, lalu melanjutkan perjalanan ke Terminal Guntur Garut. Dari terminal, perjalanan diteruskan menggunakan angkot jurusan Cikajang hingga Alun-Alun Cisurupan. Setelah itu, ojek tersedia untuk mengantar wisatawan ke lokasi.
Keberadaan Agrowisata Tepas Papandayan menambah pilihan destinasi wisata di Garut yang identik dengan pemandian air panas. Namun, berbeda dengan lokasi lain, Tepas Papandayan menawarkan konsep modern yang tetap berpadu dengan suasana pedesaan.
Harga tiket yang terjangkau membuatnya cocok sebagai destinasi keluarga, sementara atmosfer sejuk dan tenang menjadikannya pilihan populer bagi wisatawan yang ingin melepas penat atau melakukan healing. Tidak heran, foto-foto kolam dengan latar pegunungan sering viral di media sosial dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan muda.
Menjelang libur Maulid Nabi pada 5 September, destinasi ini diperkirakan akan ramai dikunjungi. Kombinasi antara panorama alam, fasilitas lengkap, serta biaya yang relatif murah membuat Tepas Papandayan menjadi salah satu opsi menarik untuk mengisi libur panjang, terutama bagi warga Bandung, Tasikmalaya, maupun Cirebon yang ingin menikmati akhir pekan di Garut.
Dengan suasana khas pegunungan yang sejuk, kolam air panas alami, hingga pengalaman berkemah dengan latar Gunung Papandayan, Agrowisata Tepas Papandayan hadir sebagai pilihan baru yang layak masuk dalam daftar tujuan wisata liburan keluarga.