Bisnis.com, BANDUNG - Para panelis dialog di Venue Indonesia Pavilion at COP 26 - UNFCCC, Glasgow, Skotlandia memuji upaya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam memulihkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Apresiasi ini muncul saat Ridwan Kamil memaparkan kemajuan penanganan Sungai Citarum dan upaya penanganan sampah di Jabar di “Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia” yang merupakan rangkaian KTT Pemimpin Dunia COP26, Selasa (2/11/2021).
Member of Management Comittee KfW Development Bank Stephan Opitz mengatakan paparan Ridwan Kamil menunjukkan pentingnya sosok kepemimpinan yang tepat mampu menanggulangi kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di DAS Citarum.
“Bagi saya apa yang Anda (Ridwan Kamil) lakukan di Jawa Barat sangat mengesankan. Ini menunjukan kemampuan kepemimpinan politik Anda bisa mengintegrasikan seluruh stakeholder yang berbeda lewat pendekatan Pentahelix,” tuturnya.
Menurut Stephan penanganan kerusakan lingkungan dan kemajuan yang ditunjukan Gubernur Jabar adalah persoalan yang tidak mudah dan kompleks. KfW yang merupakan bank pembangunan Jerman menilai penanganan seperti di Citarum yang menjadi salah satu perhatian dari bank donor untuk memberikan bantuan finansial.
Moderator Kristen Hughes yang juga Director of Global Plastic Action Partnership menilai Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin luar biasa, sangat ambisius dalam arti positif, dan inspirator yang baik untuk Indonesia. Menurut Kristen, dengan sistem pentaheliks membuat progres Citarum sangat bagus.
“Ada investasi yang luar biasa di sana, banyak strategi yang bagus, dengan multistakeholders yaitu pemerintah, society, komunitas, dan semua bekerja bersama untuk berfokus pada sungai untuk jangka waktu yang lama. Apa yang akan terjadi dalam jangka waktu pendek dan juga untuk 50 tahun ke depan,” tuturnya.
“Dan saya memberikan tepuk tangan untuk pemerintah (Indonesia) yang telah mengerjakan dengan fastastis untuk kepemimpinannya. Masih banyak hal yang harus dikerjakan di Indonesia, namun tentu saja menjadi contoh yang baik dari Jawa Barat,”ujar dia.
Dalam keberlanjutan program dan green development_di Indonesia, Kristen mengapresiasi Presiden RI yang sudah menerbitkan perpres dan peraturan lainnya. Dia pun sangat antusias pada tahun 2028 akan ada national plastic action partnership dan Indonesia menjadi yang pertama yang mengambil langkah maju.
“Kami sangat tertarik untuk melanjutkan kerja sama ini. Tak hanya hanya di Indonesia, Asia Tenggara, tapi juga di seluruh planet. Jadi salut untuk Indonesia yang telah memberikan yang terbaik kami tak sabar untuk melihat perkembangannya ke beberapa tahun ke depan,”ujar dia.