Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Varian Cabai di Kabupaten Cirebon Masih Tinggi

Harga beberapa jenis kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terpantau belum mengalami penurunan.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, CIREBON - Harga beberapa jenis kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terpantau belum mengalami penurunan ke harga normal per Selasa (26/7/2022).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai rawit hijau kini dijual dengan harga Rp85.000 per kilogram. Pekan lalu, harga cabai tersebut masih berada diangka Rp90.000.

Cabai rawit merah, semula dijual dengan harga mencapai Rp110.000 per kilogram. Saat ini, berangsur turun menjadi Rp100.000.

Kemudian, cabai merah besar yang semula dijual dengan harga Rp110.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp85.000.

Sementara, untuk cabai merah keriting saat ini dijual dengan harga rata-rata Rp87.500 setiap kilogram. Sebelum mengalami penurunan harga, komoditas tersebut menembus angka Rp100.000.

Salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang masih mengalami lonjakan harga yakni, telur ayam ras segar.

Komoditas tersebut dijual dengan harga Rp28.000. Sementara, pada masa normal per kilogramnya dihargai Rp23.000.

Iwan Solihin, pedagang di Pasar Weru Kabupaten Cirebon menyebutkan, meskipun sudah mengalami penurunan harga, komoditas tersebut masih cenderung mahal.

"Normalnya cabai rawit merah itu dijual di bawah 40 ribu per kilogram. Tidak tahu kenapa, harganya masih tinggi dari distributornya," kata Iwan di Kabupaten Cirebon, Selasa (26/7/2022).

Berdasarkan keterangan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, harga beberapa jenis cabai masih tinggi dan belum menginjak harga normal.

Hal tersebut terjadi akibatnya ada keterbatasan suplai dari tingkat produsen karena cuaca buruk yang mengakibatkan sebagian besar petani mengalami gagal panen.

Sampai saat ini, pemerintah daerah belum berupaya untuk menggelar operasi pasar murah untuk masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper