Bisnis.com, JAKARTA - Defend ID melalui PT PAL Indonesia sebagai industri pertahanan bidang matra laut dan PT Len Industri (Persero) selaku induk holding, menandatangani kontrak refurbishment kapal perang dengan Badan Sarana Pertanahan Kementerian Pertahanan.
Disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di area utama pameran Indo Defence 2022, penandatanganan kerja sama dilakukan oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dan CEO PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin dengan Kepala Badan Sarana Pertanahan (Kabaranahan) Kemenhan Marsda TNI Yusuf Jauhari.
“Sebanyak 41 kapal perang yang akan diperbaiki guna memenuhi Minimum Essential Force (MEF). Karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan refurbishment ini cukup singkat, sehingga pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertahanan RI memberikan kepercayan kepada PT PAL sebagai lead integrator," ungkap Kaharuddin Djenod, Rabu (2/11/2022).
Program refurbishment sendiri memiliki nilai yang sangat strategis dan krusial, utamanya dalam mendukung keberhasilan tugas TNI AL. Di dalamnya terdapat berbagai macam jenis kapal mulai dari Fast Patrol Boat (FPB) Class, Parchim Class, Corvet Fatahillah Class, PKR Class, KCR Class, Sigma Class dan MRLF Bung Tomo Class.
“Peran PAL sebagai lead integrator sendiri tidak sebatas menjadi kontraktor tunggal. Lebih jauh lagi, agar PAL dapat menggali potensi-potensi industri maritim yang ada di Indonesia. Karena itu PAL juga berperan sebagai koordinator bagi galangan-galangan kapal yang ada di Indonesia untuk bersama-sama mensukseskan program pemerintah ini,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, PT PAL Indonesia sebagai lead integrator galangan kapal nasional, akan memimpin dan bekerja sama dengan sembilan galangan kapal di seluruh Indonesia atas persetujuan Kementerian Pertahanan RI.
Baca Juga
Dengan skema multiyears, proyek refurbishment terdiri dari ship conversion, dan direncanakan akan ada pemasangan rudal surface to surface missile (SSM) serta penambahan senjata yang terintegrasi dalam Combat Management System (CMS) maupun repowering guna
mengembalikan fungsi asasi dan meningkatkan performa sebagai kapal kombatan utama.
Selain itu bagi armada kapal perang sejenis KCR maupun PKR juga akan dilakukan upgrade sistem navigasi dan komunikasi.
Melalui program refurbishment diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik secara materil maupun strategis, tidak hanya bagi PT PAL Indonesia selaku lead integrator namun juga bagi galangan kapal nasional yang telah ditunjuk.
Seperti yang telah diketahui, dengan kepercayaan pemerintah terhadap industri pertahanan nasional akan memberi dampak ekonomi yang signifikan.
“Dengan implementasi IM4 di PT PAL saat ini, akan memberi manfaat yang siginifikan dalam kelangsungan proyek-proyek, termasuk dalam proyek refurbishment ini. Sehingga PAL bersama LEN dan Kementerian Pertahanan selaku user dapat memantau secara real time progres dari proyek yang sedang berlangsung,” tutup Kaharuddin.