Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Kompetensi, Pemangku Kebijakan Diberi Pelatihan Soal AI

Kurikulum dari pelatihan tersebut diadaptasi dari buku panduan kecerdasan artifisial dari GIZ yang sudah disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Pembukaan dan Pelatihan Program AI Policy Makers Forum di Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (30/11/2023)./Bisnis
Pembukaan dan Pelatihan Program AI Policy Makers Forum di Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (30/11/2023)./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - GIZ Indonesia atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) menggandeng Kementerian PPN/Bappenas menggelar pelatihan peningkatan kapasitas di bidang teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendorong perubahan digital.

Perencana Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas Andreas Bondan Satriadi mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali dan melengkapi para pembuat kebijakan dengan pengetahuan AI atau kecerdasan buatan.

“Kolaborasi lintas Kementerian, Lembaga, dan Pemerintahan Daerah ini dapat membangun strategi kebijakan AI beretika untuk pengembangan inovasi lokal,” ujar Andreas, saat konferensi pers di Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (30/11/2023).

Berdasarkan pantauan Bisnis, terdapat 20 peserta yang mengikuti pelatihan dari berbagai instansi pemerintahan di Kota Bandung.

Adapun kurikulum dari pelatihan tersebut diadaptasi dari buku panduan kecerdasan artifisial dari GIZ yang sudah disesuaikan dengan konteks Indonesia. Termasuk konten yang berorientasi pada masa depan, beragam aplikasi dari berbagai domain kebijakan, pertimbangan kebijakan dan etika mengenai penggunaan teknologi.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni 30 November - 1 Desember 2023, berlokasi di  Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung. Selanjutnya, para peserta pelatihan akan mendapatkan pelatihan daring berupa pendalaman materi yang dijadwalkan selama tiga bulan, pada Desember 2023 hingga Februari 2024.

Salah satu pemateri, Ayu Purwarianti menjelaskan bahwa perkembangan teknologi menuntut semua pihak untuk terus belajar dan lebih bijak dalam melaksanakannya.

"Saat kita mengejar inovasi dalam kecerdasan buatan, kita juga memiliki tanggung jawab etis untuk memastikan bahwa perkembangan ini menghormati nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan privasi," jelasnya.

"Dan dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran dan berdiskusi lintas lembaga bagi perkembangan kecerdasan buatan yang baik di Indonesia," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper