Dampingi Petani Kopi, Pupuk Kujang Raih Penghargaan di tingkat Asia

PT Pupuk Kujang Cikampek kembali meraih prestasi di tingkat Asia dari ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2024 kategori community development
Foto: Dampingi Petani Kopi, Pupuk Kujang Raih Penghargaan di tingkat Asia
Foto: Dampingi Petani Kopi, Pupuk Kujang Raih Penghargaan di tingkat Asia

Bisnis.com, KARAWANG - PT Pupuk Kujang Cikampek kembali meraih prestasi di tingkat Asia. Kali ini penghargaan datang dari ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2024 kategori community development.

Richard Tsang, President Enterprise Asia selaku penyelenggara AREA menuturkan, berdasarkan hasil penilaian, Pupuk Kujang dinilai berhasil mendampingi masyarakat petani kopi di Desa Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung. Di lereng Gunung Malabar itu, Pupuk Kujang menjalankan program Kujang Merawat Hutan Sejahterakan Desa (Kuwatan Sadesa).

Melalui program itu, Pupuk Kujang membantu masyarakat mengembangkan pertanian kopi, madu hutan, sekaligus memulihkan kawasan hutan di lereng gunung Malabar.

“Kami mengapresiasi dan mengakui kinerja perusahaan yang terus menjalankan bisnis dan menjalankan aspek tanggung jawab sosial dengan baik,” ujar Richard melalui siaran langsung pada di Vietnam, 2 pekan lalu.

Kinerja dan dampak positif program Kuwatan Sadesa telah diukur melalui SRoI. Program tersebut juga didampingi Universitas Padjadjaran. Setelah 2 tahun berjalan, penerima manfaat dari program tersebut mencapai 50 orang petani kopi.

“Namun manfaat program ini juga dirasakan oleh masyarakat luas, seperti pengusaha kafe, dan orang-orang yang berkaitan dalam skema bisnis kopi dan madu,” ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, Rabu, 17 Juli 2024.

Ade menuturkan, jumlah anggota meningkat saat kelompok tani yang ia bangun dibina oleh Pupuk Kujang. Selain mendapat pendampingan budidaya, kelompok petani itu mendapat rekomendasi nutrisi tanaman, hingga sistem budidaya dan pemupukan berimbang.

Saat program tersebut berjalan, sejumlah area yang dulu kritis kini telah lebat kembali. Di antara deretan pohon-pohon besar, di puncak bukit, lereng dan lembah pegunungan kaki Malabar wilayah Kiarapayung, terhampar ribuan pohon kopi setinggi 2 meter. Pohon-pohon itu berderet rapi mengisi ruang di sela-sela pohon pinus, suren, dan eukaliptus

“Program ini selain berdampak kepada masyarakat juga menguatkan pemulihan hutan yang dulu pernah terancam karena pembalakan. Budidaya kopi rupanya turut memperbaiki lahan kritis dan menguatkan ekosistem,” katanya.

Sejumlah perubahan mulai terjadi di Banjaran Wetan. Secara umum, petani binaan bisa menghasilkan kopi yang lebih berkualitas. Jika sebelumnya hanya dijual kepada pengepul, saat ini kopi dan madu produksi petani Banjaran bisa masuk standar kafe.

Hal itu tak lepas dari kokohnya pondasi program tersebut. Program diawali dengan penguatan kualitas kopi.

Program pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan dampak besar untuk kelompok penerima manfaat lainnya seperti pendapatan petani mencapai Rp 20 juta setiap panen.

Petani dapat memperluas akses pasar baru, setelah didampingi Pupuk Kujang, produk kopi dan madu mereka bisa menembus kafe, pasar online, dan ikut berbagai pameran dengan pemerintah.

Dengan penghargaan ini, Pupuk Kujang akan makin semangat dalam menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat. “Pupuk Kujang akan hadir makin dekat kepada masyarakat khususnya petani Indonesia,” ujar Ade. (hl/KP)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper